Mohon tunggu...
Ahmad Fauzi
Ahmad Fauzi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Sepak Bola, Jurnalis, dan Mafia

6 April 2019   08:38 Diperbarui: 6 April 2019   18:02 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi sepak bola dan investigasi. (sumber: pixabay)

Seorang wartawan investigasi, atau tim investigasi, dapat menghabiskan waktu berbulan-bulan atau bertahun-bertahun hanya untuk menyelidiki satu topik. Praktik ini bertujuan mengungkap persoalan publik yang sengaja ataupun tidak sengaja ditutup-tutupi.

Jurnalisme investigasi menuntut wartawan untuk menggali sedalam mungkin isu atau topik yang berkaitan dengan kepentingan publik. Kepentingan Publik mengacu kepada kualitas di mana sebuah komunitas dirugikan karena tidak mengetahui informasi tersebut.

Peliputan investigasi berbeda dengan kegiatan jurnalisme pada umumnya. Dalam "Peliputan Investigasi, Profesionalisme Wartawan Investigasi dan Interplay Antara Struktur dan Agency (Studi Kasus Dalam Praktiknya di Majalah Tempo)", yang ditulis oleh Johny Herfan, kisah-kisah peliputan investigasi juga memiliki perbedaan dengan pola kisah jenis pemberitaan yang lain. 

Liputan investigasi bukan lagi hanya berdasarkan agenda pemberitaan yang terjadwal di ruang redaksi, melainkan peliputan yang juga tidak lagi dibatasi oleh tekanan-tekanan waktu atau tenggat. Wartawan investigasi memaparkan kebenaran yang ditemukan, lalu melaporkan adanya kesalahan-kesalahan, kemudian menyentuh serta mengafeksi publik terhadap persoalan yang dikemukakan.

Lebih lanjut masih dalam penjelasan jurnal yang sama, wartawan investigasi berusaha mendapatkan data dari kebenaran yang tidak jelas, samar atau tidak pasti. Topik-topik investigasi dilakukan dengan mengukur moralitas benar atau salah, dengan pembuktian tak memihak yang di dapat melalui riset. Bukan sekedar menolak kesepakatan, melainkan menyatakan sesuatu yang terjadi sesuai dengan moral.

Selanjutnya Johny Herfan dalam jurnalnya menjelaskan, tujuan peliputan invrstigasi untuk memberitahu kepada publik adanya pihak-pihak yang berbohong dan menutup-nutupi kebenaran. Publik diharapkan waspada terhadap pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan berbagai pihak.

Yang perlu diingat, jurnalis menginvestigasi sebuah masalah bukan untuk membuktikan suatu kesalahan tapi sekedar memberi kesaksian. Liputan investigasi lebih dari sekedar untuk menemukan jawaban atas pertanyaan. Liputan investigasi mengungkapkan arti dibalik sebuah masalah atau peristiwa dan menemukan pola dalam peristiwa, tindakan atau bukti-bukti yang ditemukan. 

Dengan demikian, berita investigasi menjelaskan konteks dan seluk beluk sebuah isu, bukan sekedar menudingkan telunjuk kepada tersangka. Liputan dengan tingkat kedalaman yang demikian dapat meminimalkan kekhawatiran tentang objektivitas jurnalis.

Kembali dalam "The Investigative Journalism Manual", liputan investigasi yang disebut juga sebagai " the journalism of outrage", atau jurnalisme yang memicu kemarahan publik dan pengambil kebijakan tidak berusaha menghasilkan laporan yang berimbang secara artifisial, sebaliknya praktik ini lebih peduli pada keyakinan bahwa tidak ada kesalahan pada berita yang disajikan. Jangan sampai ada keraguan bahwa "kita mungkin salah" atau "interpretasi kita yang mungkin keliru". Adanya keraguan seperti ini menunjukan investigasi yang telah dilakukan tidak cukup dalam dan ceruta belum siap diterbitkan.

Menurut Melvin Mencher seperti dikutip dari " Peliputan Investigasi Profesionalisme Wartawan Investigasi dan Interplay Antara Struktur dan Agency (Studi Kasus dalam Praktiknya di Majalah Tempo)", yang ditulis oleh Johny Herfan, The Moral Componant merupakan unsur penting peliputan investigasi. Wartawan mengumpulkan data menguatkan fakta untuk meningkatkan motivasi moral. 

Penilaian moral bertanggung jawab mengandaikan adanya verifikasi. Karena itu moral terkait fakta dapat diverifikasi oleh wartawan. Peliputan investigasi mengajak pembaca memerangi pelanggaran yang tengah berlangsung dan dilakukan oleh pihak-pihak tertentu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun