Mohon tunggu...
Fauji Yamin
Fauji Yamin Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Tak Hobi Nulis Berat-Berat

Institut Tinta Manuru (faujiyamin16@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Filosofi dan Tutur Lisan Mengundang di Maluku Utara

22 November 2022   15:34 Diperbarui: 23 November 2022   02:17 1209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi undangan (DOK. Unsplash)

Pun dengan penamaan untuk acara tertentu. Ada perbedaan dalam pengucapan terlepas dari itu, intinya tetap sama. 

Seseorang atau sebuah keluarga yang hendak melakukan hajatan akan mengundang seseorang dengan dua cara, satu lewat undangan cetak atau digital serta mengundang langsung. 

Misalnya acara perkawinan. Undangan cetak diperuntukan bagi teman setiap anggota dalam keluarga, teman sekolah, pergaulan, kantor hingga kenalan. 

Sementara undangan langsung diperuntukan untuk keluarga dekat dengan garis keturunan yang mengikat, seperti pemuka agama, tokoh adat budaya dan para tetua. Proses ini disebut Basiloloa.

Ilustrasi (merdeka.com)
Ilustrasi (merdeka.com)

Basiloloa, tidak memiliki banyak makna dalam setiap proses. Dapat digunakan dalam bermacam-macam tradisi. 

Pada intinya berarti tuturu lisan turun temurun (1). Namun pada intinya, seseorang akan datang ke rumah dan meminta izin menyampaikan langsung sekaligus mengundang orang tersebut agat datang pada acara yang dilakukan.

Bahkan dalam beberapa praktek, misalnya hajatan nikah atau syukuran hingga wisuda. Tuan rumah jauh-jauh hari sebelum hari H sudah mengunjungi kerabat keluarga untuk menyampaikan maksud tersebut.

Proses itu dilakukan agar yang diundang mengetahui lebih dulu. Sehingga pada hari H atau sebelumnya sudah datang untuk membantu mempersiapkan segalanya. 

Secara makna adalah upaya untuk menghormati keluarga, bahkan garis keturunan yang sama. Menghargai proses kehidupan yang muda dan yang tua.

Ada beberapa perbedaan juga dalam proses ini. Biasanya ada pembeda, terutama bagi para tetua atau sesepu. Mereka biasanya diundang dengan tugas tersendiri, yakni  memimpin pengajian lamaran, membawa pengajian, atau membawa acara adat yang masih diingat prosesnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun