Mohon tunggu...
Fauji Yamin
Fauji Yamin Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Tak Hobi Nulis Berat-Berat

Institut Tinta Manuru (faujiyamin16@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Menabung dari Hasil Memungut Buah Pala

11 Agustus 2020   20:56 Diperbarui: 12 Agustus 2020   03:29 783
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri. Memungut Pala

Atau jika laut sedang berombak maka mereka akan memasang jerat dan membambil sayur sebagai lauk pauk.

Kegiatan memungut biasanya berlangsung hingga jam 12 siang. Bayangkan saja mereka jalan dari ujung kampung ke ujung kebun paling akhir dan memungut pala dari satu pohon ke pohon lain.

Tidak ada batasan berapa yang mereka dapatkan. Jika banyak yang melakukan pemungutan maka paling kecil di atas 100 biji. Jika tidak banyak yang memungut, mereka bisa mendapatkan biji pala di atas 250 biji. .

Mereka bisa ketimban durian runtuh jika pada malam sebelum akhir pekan, libur dan tanggal merah cuaca sedang tidak bersahabat serta banyak yang tak masuk ke hutan. Mereka bisa mendapatkan buah pala di atas 300-an bahkan bisa lebih jika memasuki musim panen dan pemilik kebun belum memanen pala.

Biji pala hasil pungut dapat di jual langsung atau di serahkan kepada orang tua.Mereka yang menjual langsung akan menuju warung-warung pembeli pala. 

Hitungannya, dibagi sesuai klasifikasi. 5 biji pala dihargai Rp. 1000 rupiah. Ada juga 6 biji tergantung mereka menjual kemana. Selain itu, pala yang tingkat kematangan dan kualiatasnya masih rendah karena dihargai 10 biji sebesar Rp.1000.

Bayangkan saja jika mereka berhasil mendapatkan 100 biji pala, maka sudah Rp 25.000. Nilai yang sangat besar di kampung. Mayoritas setiap kali mereka menjual pala, hasil yang didapatkan beragam. Sesuai data pribadi saya berkisar Rp 15 ribu- 100 ribu. Pada umumnya mereka bisa mendapatkan 50 ribu perhari.

Duit itu sebagian mereka serahkan kepada orang tua atau wali untuk biaya sekolah dan sebagian dipakai untuk jajan pada hari itu maupun di sekolah esok seperti membeli tahu isi yang jadi favorit karena jarang di temukan, es dan aneka jajanan lain.

Sementara yang memilih menyerahkan ke orang tua punya mekanisme sendiri. Lebih tepatnya mereka menyebut menjual pala ke orangtua alias dibeli orangtua.

Pala yang diserahkan bisa dihitung langsung atau dikumpulkan berbeda tempat dengan milik ayah ibu mereka. Misalnya, jika dihitung seperti hitungan di atas maka hasil penjualan tetap di tahan orangtua. Dan, orangtua akan memberitahukan setiap kali mereka menyerahkan hasil pungut pala.

"Tika pe doi so 200 ribu. Tambah deng ini berarti 225 ribu. (uangnya Tika sudah 200 ribu ditambah hasil hari ini maka 225 ribu)," Contoh ibu atau ayah yang menginfokan kepada anak-anaknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun