Mohon tunggu...
Fauji Yamin
Fauji Yamin Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Tak Hobi Nulis Berat-Berat

Institut Tinta Manuru (faujiyamin16@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Milik Orang ialah Milik Mereka, Milikmu ialah Kepunyaanmu

22 Juli 2020   01:17 Diperbarui: 22 Juli 2020   01:16 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Hidup itu tak pasti Ji, sepeninggal saya engkau mungkin akan berhadapan dengan berbagai polemik kehidupan. Tapi ingatlah, apapun milik orang ialah milik orang jangan pernah kau ungkit, kau rebut,kau ambil bahkan kau klaim dan apapun kepunyaan mu ialah milik mu yang pantas kau pertaruhkan".

Pesan itu tiba-tiba tergiang di ingatan. Setelah dua hari ini tepar menyiapkan presentasi tugas ilmiah bagian dari meraih gelar. 25 tahun silam, pesan itu disampaikan ketika saya sedang menaruh biji jagung di lahan yang sudah beberapa hari kami garap.

Ia, pria tua yang selalu memberikan nasihat-nasihat kekal yang baru disadari ketika beranjak dewasa dan memiliki kepentingan dan hasrat.

Pesan yang begitu melekat pada diri, bahkan di Maluku Utara sana filsofi ini sangat lekat dengan semua suku. Sebuah filsofi para nenek moyang sebagai rahasia kehidupan awet muda dan hidup tentram turun-temurun.

Kemana pun kaki melangkah, dan mulai terjebak pada nestapa kehidupan yang merugikan orang lain, filosofi ini hadir dan menasehati. Menegur diri agar hati dan akal digunakan. Agar, cepat-cepat menarik diri.

Apalagi, pada konteks kehidupan sekarang. Di mana semua orang berada pada ' lingkaran kepentinganya' masing-masing. Kepentingan yang membawa hidup menjadi runyam dan tak damai. Segala cara di gunakan.

Jika filosofi ini mampu diterapkan pada kehidupan sekarang, maka tak ada yang namanya konflik kepentingan baik pada diri, lingkungan bahkan bangsa. Tidak ada keadaan di mana anak melaporkan ibunya ke Polisi karena harta warisan, tak ada tetangga yang saling berhujat hanya karena persoalan batas rumah, tak ada petani yang kehilangan lahan garapan karena kepentingan segelintir orang. 

Tak ada konflik tanah antara saudara atau saudagar yang melibatkan preman-preman hingga lahir korban. Tak ada namanya korupsi karena hak rakyat adalah milik rakyat dan pejabat adalah pelayan. Tak ada namanya penyerobotan hak milik warga oleh perusahan-perusahaan tambang milik konglomerat atau investor-investor asing dan kondisi-kondisi lainya.

Makna filsofi milik orang lain ialah hak dan kepunyaan orang lain bahkan sudah diatur dalam hukum perdata di mana kepemilikan untuk harta bergerak dan tidak bergerak berada di bawah hak milik. Hak milik adalah hak untuk memiliki, memperoleh (melalui pembelian, hadiah warisan, atau), mengelola, menikmati, dan membuang harta berwujud dan tidak berwujud, termasuk tanah, rumah, uang, rekening bank dan aset lainnya, ternak, dan tanaman. Ada empat jenis hak yang melekat pada suatu properti (Baca : Gaji.com).

Bagi saya sendiri milik orang atau hak baik kepemilikan berupa benda maupun bukan benda  memiliki arti lebih,  terlepas dari hukum secara teoritis baik perdata maupun adat, kesepakatan bahkan UU. Makna tersebut ialah diri sebagai manusia yang diberikan hak yang harus dijunjung. Sebab, Batas-batas kemanusian pada diri sering kali melupakan tentang  hak yang"diberikan" kepada manusia lain. Sehingga, menimbulkan ego dan napsu yang berlebihan.

Hal-hal di kehidupan kita sudah memberikan pelajaran tentang makna filsofi ini selain dari persoalan-persoalan yang sudah di bahas diatas. Persoalan seperti memakai baju milik saudara sendiri tanpa sepengtahuan, ijin, hingga persetujuan ia sebagai manusia yang memiliki hak atas baju tersebut sudah menyalahi konsep dari  milik orang milik mereka. Walaupun, terdapat pertalian darah secara langsung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun