Mohon tunggu...
Fauji Yamin
Fauji Yamin Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Tak Hobi Nulis Berat-Berat

Institut Tinta Manuru (faujiyamin16@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Semalam Bersama Nelayan Pole and Line

12 Juli 2020   23:18 Diperbarui: 13 Juli 2020   20:15 996
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri. Kegiatan Memancing Pole and Line

Dokpri Hasil Tangkap
Dokpri Hasil Tangkap
Perjalanan Pulang dan penjualan.
Tepat pukul 13.00 WIT aktivitas memancing selesai karena umpan ikan teri juga sudah habis. Perjalanan pulang memakan waktu 2 jam ke fishing base. Dalam perjalanan saya berdiskusi dengan kapten tentang kesejahteraan mereka sebagai nelayan. 

Pembelian Perusahaan dokpri
Pembelian Perusahaan dokpri
Kapten bercerita ia sudah melaut pada tahun 1988 silam. Bekerja sebagai koki kemudian naik pangkat menjadi pemancing kemudian bendahara dan kapten.

Selama itu, ia sudah berhadapan dengan berbagai kondisi perikanan. Baik laut hingga kebijakan-kebijakan yang baginya tidak pro sama sekali pada nelayan. Ia menyesali peran-peran pemerintah dalam hal kesejahteraan nelayan dan hanya mengumbar kekayaan perikanan yang tujuannya hanya untuk pengusaha-pengusaha besar.

Lama kami berdiskusi sebelum akhirnya tiba di pelabuhan pendaratan. Setelah berlabuh, saya putuskan untuk tidak langsung kembali. Menunggu pembongkaran hasil tangkap dan berapa yang mereka hasilkan.

Disini peran penting bendahara kapal mengambil ahli. Ia terlebih dulu turun dan menemui si perantara. Yap, mereka yang menggunakan kekuatannya memasarkan hasil tangkap dan pihak yang paling berperan dalam menentukan harga dan modal operasional nelayan.

Dokpri. Proses penjualan
Dokpri. Proses penjualan
Setelah negosiasi selesai, pembongkaran dilakukan. Ikan cakalang kemudian dikeluarkan dari palka ke keranjang kemudian dimuat ke gerobak. Pedagang perantara memantau semua aktivitas itu, jika ia menjual ke perusahaan yang beroperasi di PPP Bacan.

Proses penjualan jika ke perusahaan bisa dilakukan di pelabuhan atau TPI (Tempat Pelelangan Ikan). Walaupun dijual TPI akan tetapi tidak ada sistem pelelangan yang berjalan. Ikan-ikan kemudian ditimbang dan dicatat oleh perusahaan, perantara dan bendahara agar tidak terjadi perbedaan harga.

Setelah memenuhi permintaan perusahaan kemudian perantara menjual ke pedagang semisal UKM, pengepul, grosir dan pengecer. Penetapan harga yang diterima nelayan pun tetap dibawa harga. Misalnya jika perusahaan membeli dengan harga 13 ribu ke perantara maka harga yang diterima nelayan ialah 11 ribu.

Dokpri Memuat Hasil Tangkap
Dokpri Memuat Hasil Tangkap
Sementara perantara menerima untung 2 ribu. begitu juga jika perantara menjual ke pengecer dll. Ia akan menaikan harga 1000-1500 per kilo dan harga yang diterima nelayan tetap sama, 11 ribu perkilo.

Hasil tangkapan hari itu sebesar 5 ton. Tapi hasil yang diterima hanya 3 jutaan karena sudah dipotong biaya operasional untuk kembali melaut.

Saya kemudian pamit pulang karena sudah merasa capek. Sebelum kaki saya melangkah turun, sang kapten memanggil dan memberikan hadiah 2 ekor ikan cakalang untuk dibawa pulang. Sungguh luar biasa, saya begitu terharu dan hanya bisa mengucapkan terima kasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun