Mohon tunggu...
Fauji Yamin
Fauji Yamin Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Tak Hobi Nulis Berat-Berat

Institut Tinta Manuru (faujiyamin16@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Topo dan Komoditas yang Hilang

9 Oktober 2019   07:48 Diperbarui: 9 Oktober 2019   18:01 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Harapan akan manisnya jeruk Sabalaka dapat dinikmati anak cucu kami kelak. Harapan akan kemegahan dan sejarah harus lekat, dekat dan abadi.

Perjalanan pulang kami menjadi hampa, risau dan galau. Baru kali ini, perjalanan saya menyisahkan perkara di pikiran. 

Obrolan demi obrolan mengantarkan langkah kami pulang ke Ternate. Seharusnya, komoditi-komoditi endemik lokal perlu dijaga dan diselamatkan. Memang, jeruk Sabalaka tidak terlalu tenar seperti jeruk lain.

Tetapi, nilai historis dan kebanggaan memiliki nilai ekonomis lebih. Patutnya, pemerintah, mahasiswa, kita, dan juga lembaga-lembaga turut serius dan peka pada keunggulan komparatif sebuah daerah.

Bawang Topo maupun jeruk Sabalaka hanyalah dua identitas komoditi dari puluhan komoditi yang terlupakan akibat arah pembangunan yang tidak tersistematis.

Kedepan, kita akan asing dengan identitas-identitas yang melekat, dan memakai identitas palsu pada keberagaman kehidupan. Yang asli akan pergi, yang datang nanti hanya cerita hati tapi tidak dinikmati. #marijagatanamanendemikkita

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun