Mohon tunggu...
Fauji Yamin
Fauji Yamin Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Tak Hobi Nulis Berat-Berat

Institut Tinta Manuru (faujiyamin16@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cerah Menikam Sepi

30 Oktober 2017   23:51 Diperbarui: 31 Oktober 2017   00:14 921
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sunset di Ufuk Timur Maluku Utara | Dok. Pribadi

Kita berteman pada harapan-harapan sunyi di ujung sana.
Berharap cerah pada buramnya penglihatan masa depan.
Berharap masa mengasihani bait-bait keresahan.

Malam ini, kita sedikit keras mengobrol kesukaran, setelah engkau terguncang dari perjuanganmu.
Berteman sepi, kamu beradu penglihatan
Sesekali berharap, sang langit menjadi saksi.

Begitu pulah aku, menunggumu berbisik pada sepi.
Antara melangkah dan diam penuh harap.

Secangkir kopi tak lagi kau minati
Hanya bait bait keluh tanpa seni terkumat dari bibirmu.

Menggengam erat wajah-wajah yang kau daratkan pada pikiranmu.
Sembari menyusuri setapak imajinasi.

Malam itu terasa panjang, ketika kau memaki dinding-dinding tanpa wajah itu. Lalu diam
Sunyi...
Sepi...
Dan
Berdiri tegak. Mengadakan mukamu pada keyakinan yang engkau percayai.

Bersembah, bersujud penuh takzim.
Dendammu kau lepas. Mendapat cerah

Sedangkan aku, hanya menunggu doa mu menetes pada keberanian yang lunglai.
Berharap, benar pada janji cerah itu.

Berharap benar pada penglihatanmu tentang cerah yang mulai menikam sepi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun