Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Cerah Menikam Sepi

30 Oktober 2017   23:51 Diperbarui: 31 Oktober 2017   00:14 921 1
Kita berteman pada harapan-harapan sunyi di ujung sana.
Berharap cerah pada buramnya penglihatan masa depan.
Berharap masa mengasihani bait-bait keresahan.

Malam ini, kita sedikit keras mengobrol kesukaran, setelah engkau terguncang dari perjuanganmu.
Berteman sepi, kamu beradu penglihatan
Sesekali berharap, sang langit menjadi saksi.

Begitu pulah aku, menunggumu berbisik pada sepi.
Antara melangkah dan diam penuh harap.

Secangkir kopi tak lagi kau minati
Hanya bait bait keluh tanpa seni terkumat dari bibirmu.

Menggengam erat wajah-wajah yang kau daratkan pada pikiranmu.
Sembari menyusuri setapak imajinasi.

Malam itu terasa panjang, ketika kau memaki dinding-dinding tanpa wajah itu. Lalu diam
Sunyi...
Sepi...
Dan
Berdiri tegak. Mengadakan mukamu pada keyakinan yang engkau percayai.

Bersembah, bersujud penuh takzim.
Dendammu kau lepas. Mendapat cerah

Sedangkan aku, hanya menunggu doa mu menetes pada keberanian yang lunglai.
Berharap, benar pada janji cerah itu.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun