Mohon tunggu...
Ofa Daryudi
Ofa Daryudi Mohon Tunggu... -

menjadi pribadi yang peka itu tidaklah sulit

Selanjutnya

Tutup

Politik

Solidaritas dalam Memilih Pilpres?

9 Juli 2014   05:26 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:55 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemilihan capres dan cawapres hanya tinggal hitungan detik. Hal dimana penentuan sebuah Negara berkembang dan maju atau malah semakin turun. Pemilihan capres dan cawapres kali ini hanya ada dua kandidat resmi yakni prabowo-hatta dan jokowi- jk. Masing-masing kandidat mempunyai pendukung yang hampir sama besar dengan isu negative dan positif yang juga sama besar. Survey yang di adakan untuk warga Indonesia hampir sama akan tetapi lebih unggul sedikit pasangan jokowi-jk. Sementara dari pihak asing banyak yang memberikan suara kepada kubu prabowo-hatta.

[caption id="" align="aligncenter" width="493" caption="www.isnu.net"][/caption]

Seiring beredarnya isu yang seolah menjelek-jelekkan antar pasangan capres menjadikan suasana kampanye sangat mencekam. Media televisi dan Koran menjadi titik awal dan merupakan factor utama yang mempengaruhi pilihan masyarakat. Bagi masyarakat yang cerdas cenderung menganalisa dari tiap-tiap individu lalu menentukan pilihan yang terbaik. Hal ini berbeda dengan masyarakat desa yang hanya ikut-ikutan kelompok sekitar dan hanya melihat satu capres yang dianggap baik dan terbaik oleh banyak orang tanpa melihat capres yang satunya.

Ada yang mengatakan “saya pilih jokowi-jk karena di tv mereka baik, dan prabowo-hatta itu jahat”. Sebegitu besarkah factor televisi mempengaruhi pilpres? Seolah capres yang satu menjadi tersudutkan dengan isu keburukannya. Cara berpikir tiap manusia memang berbeda dan perasaan suka terhadap capres pun juga sedemikian berbeda. Hal inilah yang perlu diperbaiki pada setiap mental masyarakat untuk tidak melihat secara personal. Pemimpin yang berkualitas tidak bisa di nilai hanya dari cara dia bersosialisasi dengan masyarakat akan tetapi juga memperhatikan sikap tokoh dalam menghadapi masalah dan mengurusi tugas negara.

[caption id="" align="aligncenter" width="500" caption="www.buletinjambi.com"][/caption]

Pada hakikatnya hal positif dan negatif hanya berbeda tipis dan samar. Selamat memilih pemimpin semoga tidak salah lagi memilih pemimpin Negara. Salam satu jiwa satu rasa dan satu hati, selamatkan Indonesia kalau tidak sekarang kapan lagi? Mau nunggu Indonesia hancur? Pilih yang terbaik diantara yang terbaik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun