Mohon tunggu...
Odjie Samroji
Odjie Samroji Mohon Tunggu... Pendidik, Penulis, Founder : Albirru Indonesia Foundation

Ingin menjadi pribadi yang bermanfaat, karena sebaik-baiknya manusia adalah pribadi yang bisa bermanfaat bagi orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Hari Pertama Masuk Sekolah, Orang tua Harus Bagaimana

13 Juli 2025   17:15 Diperbarui: 13 Juli 2025   17:22 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Mengantar anak sekolah | Foto : freepic.com

Hari pertama sekolah bukan cuma momen anak-anak memakai seragam baru dan berdiri manis buat difoto lalu di-posting dengan caption, "Semangat ya, Nak!" Lebih dari itu, hari pertama sekolah adalah awal dari petualangan panjang yang bisa menentukan arah tumbuh kembang anak, baik secara mental, sosial, maupun spiritual. Dan di balik petualangan itu, peran orang tua bukan cuma sebagai pengantar, tapi juga penenang, penyemangat, bahkan jadi "rumah" pertama yang selalu siap menerima pulang anak dalam keadaan lelah, bahagia, atau bingung sekalipun.

Pertama, yang paling penting adalah hadir secara utuh, bukan hanya fisik. Banyak orang tua datang ke sekolah hanya untuk menunaikan kewajiban formal, lalu sibuk dengan HP, ngulik medsos atau kerjaan. Padahal, anak kita bisa saja sedang menahan takut, malu, atau gelisah di tengah suasana yang baru dan asing. Cukup genggam tangannya, tatap matanya, dan bilang, "Ayah/Ibu di sini kok." Kalimat sesederhana itu bisa jadi pegangan kuat bagi hati kecilnya.

Kedua, biarkan anak belajar mandiri tapi tetap pantau dari jauh. Jangan buru-buru membenarkan tasnya, menyuapi sarapannya, atau menemaninya duduk di kelas. Terkadang, anak justru butuh ruang untuk berproses---jatuh sedikit, malu sedikit, menangis sebentar---dan dari situlah ia mulai belajar bangkit. Tapi jangan juga langsung cabut dari sekolah tanpa pamit. Anak perlu merasa aman dulu, tahu bahwa Ayah/Ibu akan menjemput dan tidak ditinggalkan.

Ketiga, tanamkan semangat belajar bukan dengan ceramah panjang, tapi dengan cerita inspiratif atau contoh nyata. Katakan bahwa belajar itu menyenangkan, sekolah itu tempat bertemu teman baik dan guru yang sayang. Ajak mereka membayangkan hal-hal seru: bikin prakarya, hafal surat pendek bareng teman, atau ikut lomba-lomba. Antusiasme orang tua akan menular, dan itulah bahan bakar pertama bagi semangat anak.

Keempat, jangan banding-bandingkan. Hari pertama bukan ajang membanggakan siapa yang sudah bisa baca, siapa yang berani masuk tanpa nangis, atau siapa yang paling rapi seragamnya. Setiap anak punya waktunya sendiri. Tugas kita sebagai orang tua bukan menuntut anak jadi seperti anak orang lain, tapi menemani ia jadi versi terbaik dirinya.

Dan terakhir, sempatkan untuk mendoakan anak sebelum berangkat. Doa orang tua itu kekuatan dahsyat yang tak terlihat. Dalam Islam, doa ayah dan ibu untuk anak seperti perisai yang melindungi dari hal-hal buruk dan menjadi cahaya dalam setiap langkah kecilnya di hari pertama, bahkan sampai ia dewasa nanti. Rasulullah bersabda: "Tiga doa yang mustajab dan tidak diragukan lagi: doa orang tua untuk anaknya, doa orang yang berpuasa, dan doa musafir." (HR. Tirmidzi)

Dalam Al-Qur'an, tanggung jawab mendidik anak bahkan dimulai sejak dini. Allah berfirman:
"Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka..." (QS. At-Tahrim: 6).
Ayat ini menunjukkan bahwa pendidikan bukan semata urusan guru dan sekolah, tapi tanggung jawab pertama dan utama orang tua. Termasuk dalam pendidikan ini adalah mendampingi mereka di momen-momen penting seperti hari pertama sekolah.

Jangan anggap enteng langkah kecil anak menuju ruang kelasnya. Itu bisa jadi awal dari banyak langkah besar lainnya. Maka hadirkan cinta, hadirkan sabar, dan hadirkan doa. Karena sejatinya, setiap anak adalah amanah dari Allah yang harus kita bimbing dengan hati, bukan sekadar gengsi. Hari pertama sekolah? Jadikan juga sebagai hari pertama kita menjadi orang tua yang lebih sadar, lebih ikhlas, dan lebih peduli.

Jadi, jangan cuma jadi fotografer di hari pertama sekolah. Jadilah pelindung, pendamping, dan penyemangat sejati. Karena hari pertama ini bukan hanya milik anakmu, tapi juga awal bagi kita sebagai orang tua untuk belajar lebih bijak dan penuh cinta.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun