Mohon tunggu...
Odilia Lintang Pratidina
Odilia Lintang Pratidina Mohon Tunggu... Freelancer - Outbound & Training Facilitator

Lulusan fakultas psikologi yang berkecimpung dalam dunia pelatihan dan pengembangan SDM

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ben Aset Ora Asat (Ekonomi Kreatif dari Sudut Pandang Manusianya)

24 Februari 2023   21:21 Diperbarui: 25 Februari 2023   07:21 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Konsep ekonomi kreatif memiliki di Eropa sudah dikenal sejak tahun 1991, sedangkan di Amerika Serikat baru dimulai tahun 1997 meskipun populer pada tahun 2001. 

Di Indonesia mulai populer pada tahun 2007. Namun konsep ini masih relatif aneh bagi sebagian orang, kelompok masyarakat, atau unit adopsi lainnya. Konsep selanjutnya dalam teori difusi adalah difusi itu sendiri. Difusi adalah proses dari inovasi yang ditransmisikan melalui banyak saluran dalam periode tertentu dan sistem sosial tertentu (Rogers, 2003). 

Secara umum, difusi inovasi terdiri dari empat unsur utama. Keempat unsur tersebut adalah (1) inovasi, (2) dikomunikasikan melalui saluran komunikasi, (3) dalam waktu tertentu, (4) menjadi anggota suatu sistem sosial.

Keempat unsur tersebut juga menjadi ide pokok dari keenam misi yang sedang diperjuangkan oleh Bekraf untuk mencapai target di tahun 203o.

Dari jurnal berjudul  Understanding Creative Economy Concept through Innovation Adopters Perspective oleh Ayu, Dwihantoro, dan Lokantara (2020) disampaikan bahwa hal yang dapat dilakukan untuk mendukung visi dan misi ekonomi kreatif tersebut antara lain yakni meningkatkan proporsi lulusan perguruan tinggi, rasio elektrifikasi, aksesibilitas, dan jangkauan internet. Lulusan pendidikan tinggi dianggap sebagai motor penggerak terciptanya ekonomi kreatif di suatu daerah. 

Semakin tinggi proporsi lulusan diharapkan dapat mendorong terciptanya ekonomi kreatif yang semakin meningkat dan menjadi motor penggerak pembangunan ekonomi lokal. Elektrifikasi merupakan infrastruktur dasar yang harus dipenuhi, tidak hanya dalam meningkatkan pengembangan ekonomi kreatif tetapi dalam rangka pengembangan ekonomi lokal. 

Aksesibilitas diperlukan dalam ekonomi pengembangan, tetapi ada kebutuhan untuk pertimbangan dalam penempatan akses jalan dalam wilayah untuk memudahkan akses dan memperlancar arus perekonomian di suatu daerah. Perlu adanya kebijakan tenaga kerja agar yang berkompeten tidak terkonsentrasi di suatu daerah saja. 


Sesuai dengan tema besar Pemilihan Dimas Diajeng Sleman 2023 "Gregeting pramudha pibadhining sembada", harapanya para kaum muda dapat menjadi motor penggerak untuk ekonomi kreatif di daerahnya masing-masing. 

Banyak cara yang bisa kita lakukan, salah satunya dengan mempelajari jurnalisme kebangsaan agar memiliki bekal yang cukup untuk mengadvokasi masyarakat luas baik melalui media massa maupun dalam berkontribusi secara langsung dalam kehidupan sehari-hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun