Mohon tunggu...
Ode Abdurrachman
Ode Abdurrachman Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Trading Blogger - Pemerhati Pendidikan | Ketua IGI Provinsi Maluku | Ketua Dikdasmen PDM Kota Ambon Guru, Pengajar, aktivis Muhammadiyah Kota Ambon

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Seleksi CPNS 2013, Dipastikan Menggunakan Sistem Computer Assisted Test (CAT)

17 Agustus 2013   17:35 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:12 1053
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

FOTO ilustrasi: http://www.menpan.go.id

Guna menghasilkan tenaga PNS yang berkualitas, profesional dan handal tentu harus dimulai dari bagaimana PNS sebagai abdi negara tersebut diseleksi secara kempetitif, transparan dan jauh dari kesan Kolusi dan Nepotisme. Sejak penghentian (baca: moratorium) PNS pada tahun 2012 lalu pemerintah dalam hal ini kementerian pendayagunaan aparatur negera (Menpan) telah menggodok sebuah sistem perekrutan yang mampu meminimalisir kecurangan dan mengandalkan sosok PNS yang berkualitas. Sistem tersebut dikenal dengan computer assisted test (CAT), atau lebih sederhana yakni sistem ujian dengan menggunakan komputer.

Apa dan bagaimana Sistem CAT?

Mungkin bagi mereka yang awam dan tidak terbiasa dengan dunia komputer tentu baru mendengar istilah ini, tetapi kebanyakan di antara mereka sudah pernah melakukannya. Sistem ini memungkinkan peserta tes menjawab soal yang tertera di layar komputer kemudian memilih jawabannyayang dianggap benar dengan cara mengklik atau memilih pada option (pilihan) yang tepat, dengan jawaban yang langsung masuk ke dalam server, sehingga sangat meminimalisir kecurangan.

Mungkin sebagian dari anda pernah memainkan game komputer mini seperti “who want to be a millionare”, di mana ada soal dan pilihan yang harus dijawab, dan pilihan tersebut jika sudah dipilih tidak akan dirubah lagi, nah kira-kira sistem CAT dalam TES CPNS nanti akan seperti itu.

Sistem CAT dalam dunia Komputer/IT

Sebenarnya sistem ini sudah sangat lama di pakai dalam dunia IT, atau komputer, bahkan di beberapa kampus ternama sudah sering menggunakan sistem ini, dimana soal yang diberikan oleh dosen atau guru kemudian dijawab secara online atau offline dengan pasword atau kata kunci tertentu sehingga tidak perlu mengeluarkan waktu dan biaya untuk memeriksa hasil dari ujian CAT ini, karena setelah megerjakan soal tes, hasilnya sudah bisa diketahui berapa skor yang dihasilkan.

Pengelaman Penulis

1378144646621931687
1378144646621931687

Foto: dokumen pribadi

Ketika penulis masih menjadi pengajar di salah satu Madrasah Aliyah Negeri Masohi (2008) dan SMA Negeri 2 Masohi - Maluku Tengah (2007-2009)pun sistem ini sudah penulis perkenalkan kepada siswa dalam berbagai ujian dengan memanfaatkan lanoratorium komputer. Sayangnya saat itu keterbatasan waktu dan sarana sehingga sistem CAT ini tidak sempat di sebarkan kepada pada guru yang lain, selain karena membutuhkan waktu ekstra tes/ujian seperti CAT ini, membutuhkan sedikit kemampuan berkomputer, yang saat itu masih jarang di kalangan teman guru, (2007-2009) tidak seperti sekarang ini.

Sistem CAT ini kemudian penulis lanjutkan ketika menguji Mahasiswa mata kuliah Agama Islam dengan menguji kemampuan kognitif mahasiswa FKIP Universitas Pattimura dan Universitas Darussalam Ambon (2009 s/d 2011) dengan mata Kuliah Pendidikan Agama Islam, dengan harapan bahwa suatu saat ujian CAT ini mereka akan kembangkan ketika mereka akan terjun menjadi seorang guru nantinya, atau dalam kebutuhan lainnya. siapa menyangka CAT kini menjadi pilihan utama pada seleksi masuk CPNS di tahun 2013.

Meskipun saat itu tidak sedikit juga para pengajar (Dosen) dan mahasiswa yang memprotes ke penulis sebagai pengajar, bahwa kenapa mata kuliah Agama Islam menggunakan sistem ujian Komputer? Padahal maksud penulis adalah semata-mata hanya ingin mengukur kemampuan teoritik (baca: kognitif) para mahasiswa, sehingga hasilnya diharapkan fair, transparan dan memuaskan terlebih lagi stigma bahwa pengajar atau guru sering memberikan penilaian sepihak atau pilih kasih tidak lagi muncul, sebab hasil dari ujian CAT, sangat transparan, bahkan dalam setingan tertentu bisa langsung ditunjukan jawaban yang salah dan jawaban yang seharusnya dipilih dengan benar.

Budaya ujian dengan menggunakan sitem komputer atau CAT penulis lanjutkan ketika menjadi pengajar tetap di FKIPdan PGSD Universitas Pattimura Ambon, ketika mengampuh mata kuliah Agama Islam dan beberapa mata kuliah pendidikan lainnya yang serumpun. Misalnya PKn, pendidikan HAM, Pengembangan Pkn, Pendidikan Pancasila dan tentunya Pendidikan Agama Islam.

Al hasil, dengan metode ini, penulis sebagai pengajar tidak lagi pernah repot memeriksa bahan evaluasi kognitif mahasiswa yang biasanya bertumpuk-tumpuk, dan memakan banyak waktu. Disamping itu mahasiwa tidak merasa terdzolimi dengan menganggap penulis sebagai pengajar memberikan penilaian yang tidak berbanding lurus dengan kualitas mereka di dalam kelas.

Beberapa portofolio dari hasil ujian dengan sistem CAT, salah satunya anda bisa mendownloadnya sebagai bahan orientasi dalam file berikut ini, di www.pakode.wordpress.com

Semoga pada kesempatan berikutnya penulis akan membongkar rahasia bagaimana merancang sebuah ujian tes dengan sistem CAT, tanpa harus menguasai ilmu komputer. Semoga pengalaman ini berkesan bagi anda yang akan memulai ujian CPNS dengan sistem CAT dan bagi para guru dan dosen yang belum menggunakan sistem CAT dalam ujian-ujian kognitif.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun