Mohon tunggu...
Octavio Sequeira
Octavio Sequeira Mohon Tunggu... dokter ( general medicine ) Candidate Of master in public Health

Membaca dan futball

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Viqueqeu dan angka: Tantangan dan Capaian Sanitasi Menuju Open Defecation Free

1 Oktober 2025   16:47 Diperbarui: 1 Oktober 2025   17:33 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

By Octavio Sequeira

 Fakta Mengejutkan tentang sanitasi di Viqueque

Bayangkan kamu harus mencari tempat buang air besar di luar rumah, sawah, ladan dan Sungai. Tidak nyaman kan?  di Viqueque salah satu kabupaten Timor Leste, sebuah Kabupaten (Municipality) dengan lebih dari 100 ribu penduduk, ribuan keluarga masih membuang air besar sembarangan (BABS) mereka tidak mempunyai jamban atau toilet yang layak sehingga buang air sembarangan (BABS) masih terjadi. Padahal, BABS bukan Cuma soal bau atau Kotor tetapi bahaya bagi Kesehatan. Poor sanitation is linked to transmission of diarrhoeal diseases such as cholera and dysentery, as well as typhoid, intestinal worm infections and polio. It exacerbates stunting and contributes to the spread of antimicrobial resistance. Word health Organization yang di terjemahkan dalam Bahasa Indonesia adalah ''sanitasi yang buruk terkait dengan penularan penyakit diare seperti kolera dan disentri serta tifoid, infeksi cacing usus dan polio''. Kondisi ini meperburuk stunting dan berkontribusi terhadap penyebaran resistensi antimicrobe.

Nah, bahaimana tentang kondisis sanitasi  viqueque Sekarang? Apakah sudah ada perubahan setelah berbagai program Kesehatan  dan sanitasi dijalankan? Yuk kita lihat data dan fakta tentang tantangan dan capaian sanitasi di Viqueque, khusunya dalam Upaya mencapai status open Defecation Free  atau dalam Bahasa Tetum " Program ALFA ( area la soe foer boot Arbiru)/ bebas  dari buang air Sembarangan.

Kondisi demografi dan  administrasi Viqueque 

 Kabupaten atau Viqueque Municiplity memiliki populasi sekitar 102.637 jiwa merupakan wilayah yang terdiri dari 5 (lima)  kecamatan, 38 Desa atau kelurahan serta 234 aldea atau Dusun. Viqueque.gov Tl 2023, Struktur administrasi yang compleks ini mencerminkan keragaman social dan geografis yang menjadi tantangan tersendiri dan pelaksanaan program Pembangunan termasuk dibidang sanitasi. Dari total penduduk tersebut terdapat 28.317 rumah tangga yang menjadi fokus utama Upaya peningkatan akses sanitasi

memahami kondisi demografi dan administrasi ini sangat penting untuk merancang strategi yang efektif dan tepat sasaran dalam mengatasi permasalahan masalah sanitasi, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup msyarakat secara menyeluruh

Tantangan Sanitasi sebelum Implementasi Program ALFA atau BABS di Viqueque

Sebelum pelaksaan program BABS atau ALFA( dalam Bahasa Tetum) data dari kementerian Sumber data Internal : dinas Kesehatan Kabupaten Viqueque, 2025 (belum di publikasikan) menunjukan bahwa di tahun 2018-2019 ada 2.324 rumah tangga  yang pada waktu itu di notifikasi. dari obeservasi yang ada sebagian warga masih mengambil air minum dari sungai, yang mana masih terdapat warga yang membuang air besar ke sungai dari dataran yang tinggi  sehingga warga yang mengambil air dari tepi sungai bisa berakibat negatif terhadap kesehatan mereka, ada pula yang mengambil air dari subur yang mana kondisi air tersebut tidak tertutup. hal itu dapat terjadi ada paparan feces manusia dan binatang yang ada disekitar air sumur tempat pengambilan air bersih.

tantangan yang lain karena  kondisi jamban yang tidak layak  dimana bisa dia asumsikan bahwa pada malam harinya warga bisa saja membuang sampah di dekat sumur air. 

Upaya dan  capaian setelah implementasi Program  sanitasi ODF /ALFA

Melalui upaya kerja sama antara Kementerian dan  berbagai organisasi non pemerintah (AUSAID) Jumlah rumah tangga di viqueque yang tidak memiliki Jamban layak berhasil dikurangi secara signifikan. Di tahun 2023 sampai saat ini hanya tersisa 890 rumah rangga yang belum memiliki akses  sanitasi memadai, sumber data Internal dinas Kesehatan Kabupaten Viqueque, 2025 (belum di publikasikan)  dilihat dari perbandingan data  mununjukkan kemajuan  nyata  Upaya dalam meningkatkan askes sanitasi  di wilayah tersebut, dengan adanya upaya tersebut kita memiliki peran krusial dalam mencegah penyebaran penyakit menular seperti diare dan infeksi lainya. Keberhasilan program ini tidak hanya berdampak pada aspek kebersihan tetapi juga memberikan kontribusi penting bagi Kesehatan dan kesejahteraan Masyarakat Viqueque.

upaya yang dilakukan adalah kordenasi sistem dengan kepala suku atau keluharahan agar bisa memberikan edukasi  yang layak serta  menyeluruh dari pihak kementerian dinas kesehatan daerah, NGO (AUSAID) mengenai akibat dari akibat tidak memiliki jamban dan efeknya terhadap kesehatan terutama kesehatan Anak anak dibawah umur < 5 tahun , psikosocial dan pelecehan sexual.

dari semua upaya yang dilakukan kami  menghasilkan sebuah diskusi  kelompok dan persetujuan kelompok di kelurahan agar bisa saling membantu mendirikan Jamban yang layak dan dapat  di pakai oleh warga setempat atau keluarga itu sendiri tanpa adannya intervensi finansial dari NGO dan Pemerintah. meskipun masih terdapat tantangan lain tetapi secara komprehensif kita dapat melihat suatu perubahan yang signifikan dari inisiatif warga itu sendiri.

Tantangan yang masih Harus Di hadapi

Meskipun telah terjadi kemajuan signifikan dalam peningkatan akses sanitasi di Viqueque masih terdapat 890 rumah tangga dari 7 keluruhan/Desa yang belum memiliki jamban yang layak dan belum sepenuhnya di deklarasi sebagai ODF /ALFA

Dari segi obervasi lapangan  One Health  di dinas Kesehatan Viqueque  mendapatkan beberapa tantangan utama  yang menjadi hambatan  Dimana: 

Keterbatasan area Geografis : di kabupaten Viqueque ada beberapa daerah terpencil yang sulit dijangkau. Infraestruktur jalan yang kurang memadai Pemukiman di daerah pedesaan dan Lokasi jauh secara signifikan berkorelasi dengan memiliki fasilitas sanitasi  yang belum memadai biomed central

kendala ekonomi :  sebagian besar masyarakat  masih menghadapi keterbatasan ekonomi yang signifikan biaya untuk  membangun dan memelihara jamban layak seringkali menjadi beban berat bagi rumah tangga yang berpenghasilan rendah, dan sering kali mereka beripikir bahwa untuk membangun suatu jamban layak perlunya subsidi sebagai dukungan finansial   Estudi di sahara dan India menunjukan bahwa kepemilikan toilet sering kali dipengaruhin oleh skema social/subsidi dan bahwa komunitas yang berpenghasilan rendah  memerlukan dukungan finansial  untuk meningkatkan fasilitas sanitasi, Cambrige university press 20 february2025

Perubahan Perilaku masyarakat :  perilaku tentang pemahaman Buang air besar sembarangan yang telah berlangsung lama sulit diubah dalam waktu singkat. menurut data yang ada di Viqueque ( Sumber Internal dinas kesehatan daerha) bahwa masih ada rumah tangga yang telah mendeklarasikan ODF tetapi sampai hari ini masih menjalankan aktivitas yang  sesuai dengan  perilaku  buang air besar Semabarangan .Hal ini mengingatkan kita pada  contoh  penelitian  pedesaan di Indonesia , Menunjukkan bahwa meskipun facilitas "improve" cukup tersedia, penggunaan rutin jamban masih rendah sebagian karena  faktor sikap, pemahaman dan kemudahan akses  Biomed Central 17 february 2025

keberhasilan program sanitasi tidak hanya bergantung pada penyediaan fasilitas fisik, tetapi juga pada pendekatan yang holistik, termasuk edukasi, pemberdayaan masyarakat dan penguatan infrastruktur  pendukung. Strategic Plan 2022-2025 publication 

Kesimpulan

Dari 2324 rumah tangga tanpa jamban menjadi 890 rumah tangga yang memerlukan perhatian tambahan, Viqueque telah menunjukkan kemajuan besar dalam mengatasi masalah sanitasi. Sanitasi yang baik adalah kunci untuk kesehatan masyarakat Viqueque dan masa depan yang lebih baik. Ini bukan hanya tentang fasilitas fisik, tetapi juga merupakan fondasi penting untuk kesehatan masyarakat dan peningkatan kualitas hiduo secara keseluruhan. Viqueque memiliki peluang besar untuk mewujudkan masa depan yang lebih sehat, produktif, dan berkelanjutan bagi seluruh penduduknya dengan terus memperkuat programnya dan mengatasi tantangan yang masih ada.

Kesuksesan ini menjadi contoh bahwa perubahan positif dapat dicapai dengan komitmen dan kerja sama yang kuat. Ini akan memungkinkan generasi mendatang hidup dalam lingkungan yang bersih dan sehat.

 

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun