Mohon tunggu...
Vivin Octavia Cahyani
Vivin Octavia Cahyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Revolutionizing Information Security: The Power of Bilateral Liability-Based Contracts

6 Oktober 2023   10:20 Diperbarui: 6 Oktober 2023   10:32 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh Gerd Altmann dari Pixabay

Artikel berjudul "Bilateral Liability-Based Contracts in Information Security Outsourcing" oleh Kai-Lung Hui, Ping Fan Ke, Yuxi Yao, dan Wei T. Yue, yang diterbitkan dalam jurnal "Information Systems Research" pada tahun 2019, merupakan kontribusi penting untuk memahami kontrak berbasis tanggung jawab dalam industri keamanan informasi. Dalam artikel ini, penelitian mereka mengungkapkan berbagai implikasi praktis yang dapat membantu meningkatkan keamanan dan akuntabilitas dalam pengalihan keamanan informasi.

Pengantar dari artikel ini memperkenalkan kita ke dalam dunia industri keamanan informasi yang semakin kompleks dan penuh tantangan. Pasar Layanan Keamanan Terkelola telah berkembang, namun outsourcing keamanan melalui     tidak selalu menjamin perlindungan terhadap serangan siber. Kita telah menyaksikan sejumlah pelanggaran keamanan yang mencuat, seperti yang terjadi pada Target, yang menyoroti kesulitan dalam menentukan tanggung jawab perlindungan keamanan di antara berbagai pihak.

Dalam konteks ini, hubungan antara perusahaan dan penyedia layanan telah berkembang menuju kemitraan yang lebih terintegrasi. Ini menimbulkan pertanyaan tentang penetapan harga optimal dan persyaratan tanggung jawab dalam kontrak . Terdapat berbagai pandangan tentang tanggung jawab, dengan beberapa mendukung agar penyedia bertanggung jawab sepenuhnya atas kerugian, sementara yang lain berpendapat tentang tanggung jawab bersama.

Eksplorasi Kontrak Berbasis Tanggung Jawab Bilateral  

Artikel ini menjadi lebih menarik saat kita mendalami inti dari penelitian mereka. Para penulis mengeksplorasi penggunaan kontrak berbasis tanggung jawab bilateral dalam pengalihan keamanan informasi, terutama dalam konteks Layanan Keamanan Terkelola. Mereka menguji berbagai jenis kontrak tanggung jawab, termasuk kontrak tanggung jawab berbasis ambang batas dan kontrak tanggung jawab variabel. Yang lebih penting, penelitian ini membandingkan kinerja berbagai jenis kontrak ini dalam memberikan insentif kepada klien dan penyedia     untuk berkolaborasi secara efektif dalam penyediaan layanan.

Temuan dari penelitian ini menjadi sorotan yang sangat signifikan. Mereka menunjukkan bahwa kontrak berbasis tanggung jawab bilateral dapat menjadi solusi yang sangat efisien dalam pengalihan keamanan informasi, terutama ketika upaya yang dilakukan dapat diverifikasi setelah terjadinya pelanggaran keamanan. Hal ini mengisi kesenjangan antara teori dan praktik industri. Di dunia nyata, di mana kontrak bilateral dengan klausul kompensasi yang terkait dengan perilaku klien umumnya digunakan dalam industri keamanan, temuan ini memberikan wawasan yang sangat berharga.

Pertimbangan Kendala Dunia Nyata  

Selain itu, artikel ini mengingatkan kita akan pentingnya mempertimbangkan kendala dunia nyata ketika mengevaluasi kinerja kontrak berbasis tanggung jawab dalam pengalihan keamanan informasi. Kesalahan verifikasi dan tanggung jawab yang terbatas adalah dua faktor kunci yang perlu diperhitungkan. Ini menunjukkan bahwa dalam praktiknya, tidak selalu mudah untuk menerapkan kontrak berbasis tanggung jawab bilateral, dan ada tantangan yang harus diatasi.

 Menyelaraskan Teori dan Praktik  

Artikel ini secara konsisten menekankan pentingnya menyelaraskan teori dan praktik dalam industri keamanan informasi. Ini memberikan wawasan berharga tentang cara merancang kontrak berbasis tanggung jawab yang efektif untuk meningkatkan keamanan dan akuntabilitas dalam pengalihan keamanan informasi. Ini adalah langkah penting dalam mengatasi tantangan yang semakin kompleks dalam dunia digital yang terus berubah.

 ***

Kesimpulan dari artikel ini adalah bahwa kontrak berbasis tanggung jawab bilateral, seperti kontrak tanggung jawab berbasis ambang batas dan kontrak tanggung jawab variabel, adalah alternatif yang layak untuk kontrak multilateral dalam pengalihan keamanan informasi. Kontrak-kontrak ini dapat efektif memberikan insentif kepada klien dan penyedia Layanan Keamanan Terkelola     untuk berkolaborasi dalam penyediaan layanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun