Mohon tunggu...
Erny Kusuma
Erny Kusuma Mohon Tunggu... Wiraswasta - Suka kuliner dan jalan-jalan, kemudian diurai dalam sebuah artikel.

Penikmat indahnya wisata alam Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sisi Lain Kehidupan Jelang Lebaran

15 Juni 2018   03:01 Diperbarui: 15 Juni 2018   03:07 713
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

"Di gadai sini, sederhana dan cepat cair uangnya, katanya sambil menunjukkan surat atau bukti transaksi yang kelak saat pengambilan barang harus dibawa.

Eksistensi Gadai Perorangan

Dari kisah nyata diatas, saya mencoba mengambil benang merah, gadai atau koperasi yang dikelola pribadi itu sangat "membantu" warga sekitar. Terlepas dari jasa pinjaman yang ditawarkan, mungkin karena proses transaksi yang tidak bertele-tele.

Proses sederhana dari macam-macam barang rumah tangga yang ditaksir harga oleh pengelola gadai perorangan ini seperti dewa penolong. Saat kepepet butuh dana tinggal datang ke  rumah gadai semua teratasi. Tanpa survey dan proses kilat.

Dikaitkan dengan menyambut lebaran ini seperti yang saya lihat, banyak transaksi per harinya. Dari beberapa orang nasabah saya mendapat info, rata-rata mereka memiliki "kitir" atau bukti transaksi gadai lebih dari satu. Woww...

Disatu sisi gadai ini sangat membantu, disisi lain kalau tidak bisa menebus saat jatuh tempo, pengelola berhak melelang. Jadi seperti buah simalakama ya? Mau menebus belum ada dana tidak ditebus bisa hilang . Tapi menurut ibu sepuh tadi, kalau jatuh tempo belum ada dana bisa membayar bunganya saja.

Disisi lain orang-orang menyambut hari kemenangan dengan suka cita, ternyata masih banyak orang-orang yang terjepit karena faktor ekonomi. Semoga ibu sepuh dan yang lainnya bisa terbebas dari rasa membutuhkan akan gadai perorangan. Karena kalau dihitung cermat bukan membantu tapi justeru membuat mereka seperti ketagihan untuk melakukan pinjaman yang tak berkesudahan... 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun