"Di gadai sini, sederhana dan cepat cair uangnya, katanya sambil menunjukkan surat atau bukti transaksi yang kelak saat pengambilan barang harus dibawa.
Eksistensi Gadai Perorangan
Dari kisah nyata diatas, saya mencoba mengambil benang merah, gadai atau koperasi yang dikelola pribadi itu sangat "membantu" warga sekitar. Terlepas dari jasa pinjaman yang ditawarkan, mungkin karena proses transaksi yang tidak bertele-tele.
Proses sederhana dari macam-macam barang rumah tangga yang ditaksir harga oleh pengelola gadai perorangan ini seperti dewa penolong. Saat kepepet butuh dana tinggal datang ke  rumah gadai semua teratasi. Tanpa survey dan proses kilat.
Dikaitkan dengan menyambut lebaran ini seperti yang saya lihat, banyak transaksi per harinya. Dari beberapa orang nasabah saya mendapat info, rata-rata mereka memiliki "kitir" atau bukti transaksi gadai lebih dari satu. Woww...
Disatu sisi gadai ini sangat membantu, disisi lain kalau tidak bisa menebus saat jatuh tempo, pengelola berhak melelang. Jadi seperti buah simalakama ya? Mau menebus belum ada dana tidak ditebus bisa hilang . Tapi menurut ibu sepuh tadi, kalau jatuh tempo belum ada dana bisa membayar bunganya saja.
Disisi lain orang-orang menyambut hari kemenangan dengan suka cita, ternyata masih banyak orang-orang yang terjepit karena faktor ekonomi. Semoga ibu sepuh dan yang lainnya bisa terbebas dari rasa membutuhkan akan gadai perorangan. Karena kalau dihitung cermat bukan membantu tapi justeru membuat mereka seperti ketagihan untuk melakukan pinjaman yang tak berkesudahan...Â