Mohon tunggu...
Nyimas Aminah
Nyimas Aminah Mohon Tunggu... Penulis - Writerpreneur, Financial Planner, Praktisi Asuransi Syariah

Melakukan banyak hal baik agar diri ini menjadi bernilai adalah bentuk rasa syukur. Selalulah menjadi penebar manfaat lewat tindakan dan tulisanmu (Nyimas Ariyanto)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mengenggam Dunia Lewat Impian

21 Mei 2020   22:50 Diperbarui: 21 Mei 2020   22:55 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Impian yang tadi kusebutkan, hanya sebagian kecil dari mimpi gilaku. Lalu apa mimpi terbesar dalam hidupku?    

Sederhana. Aku hanya ingin menjadi manusia yang dikenang karena prestasi dan jasa-jasa yang sudah aku lakukan. Seperti Ir.Soekarno, R.A Kartini, Albert Einstein, Thomas Alva Edison dan tokoh-tokoh bersejarah lainnya. Meskipun zaman telah berubah dan berkembang dengan cepat, namun nama mereka selalu diingat oleh manusia di belahan bumi manapun. Dan aku ingin menjadi seperti mereka. Itu mimpi terbesar dalam hidupku.

Aku ingin namaku akan tetap harum sepanjang waktu meski aku telah tiada. Aku yakin bahwa untuk menjadi seperti itu, butuh banyak pengorbanan, waktu, tenaga, bahkan nyawa seperti para pahlawan yang telah rela mengorbankan nyawanya demi memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Tangisanku selalu tumpah saat tengah malam bangun dan bermunajat pada Tuhan, di kala semua keluarga sedang terlelap dalam tidurnya. Dalam sujudku aku selalu bertanya pada Tuhan,

"Bisakah aku mencapai mimpiku?"

Aku manusia biasa, aku gadis remaja yang lemah,  aku sendiri belum menemukan kekuatan apa yang ada dalam diriku. Aku hanya memiliki berjuta mimpi namun belum menemukan kemampuan untuk mewujudkannya. Aku baru memahami satu hal, apapun bisa dilakukan di dunia ini jika kita memiliki banyak uang.

Beberapa dari kamu mungkin setuju dengan kalimat, "Money can not buy happiness." Bahwa uang tidak bisa membeli kebahagiaan. Pada awalnya aku setuju dengan kalimat itu, kebahagiaan hanya dapat dirasakan dengan indra dan hati, bukan dengan uang. Tapi semakin aku tumbuh besar semakin aku sadar, bahwa pada kenyataannya kebahagiaan bisa didapatkan kalau kita cukup uang untuk memenuhi apa pun yang dibutuhkan.

Seperti kisah Merry Riana dengan mimpi sejuta dollarnya, atau kisah Bill Gates pencipta Microsoft yang berhasil menjadikannya orang terkaya di dunia. Tentu mereka bisa merasa bahagia di dunia, karena kesuksesan yang mereka raih. 

Dengan uang yang banyak mereka juga bisa memberikan kebahagian pada orang banyak. Hal yang menjadikan mereka semakin berguna dan dikagumi, karena harta kekayaannya mereka luluasa berderma pada orang-orang yang tak mampu. 

Menjadi donatur untuk membangun fasilitas-fasilitas umum demi kepentingan orang banyak. Bukankah itu alasan  yang menjadikan mereka sebagai tokoh yang menginspirasi?  

Akupun ingin seperti itu. Untuk mewujudkan mimpi terbesarku, bagaimana caranya aku bisa menghasilkan banyak uang agar aku bisa berguna untuk banyak orang. Dan ketika aku bisa memberikan manfaat bagi banyak orang, saat itulah aku baru bisa mengatakan bahwa hidupku telah berarti. Bahwa aku bisa menggenggam dunia lewat impianku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun