Mohon tunggu...
Adexfree
Adexfree Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis adalah ruang untuk berbagi

Simplicity

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Tips bagi Fresh Graduate Memulai Pekerjaan

31 Agustus 2019   12:46 Diperbarui: 31 Agustus 2019   15:42 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri - Tunjukkan berharganya dirimu bagi pekerjaanmu

Mendengar statement seorang fresh graduate dari universitas ternama menolak gaji 8 juta, aku hanya tersenyum saja. Karena bagiku setiap orang memiliki sudut pandang masing-masing mengenai reward yang harus didapatkan atas kerja keras kita.

Sekilas diriku mengingat kembali momen saat menerima gaji pertama kali dari hasil keringatku pada tahun 2002, nominalnya  565.000. Mungkin kalau dipikir saat ini, alangkah minimnya uang sejumlah tersebut. Jangankan untuk biaya hidup, uang jajan pun tidak cukup. Tapi pada saat itu, yang pertama kali kurasakan adalah "Bahagia ". Karena begitu lulus, diriku langsung diterima bekerja disalah satu Rumah Sakit Swasta yang ternama,meskipun masih dalam status magang.

Sebagian uang itu langsung kuberikan pada orangtuaku dan sebagian lagi kubelikan sepatu untuk bekerja, karena untuk pekerja masa training fasilitas itu belum diberikan. Kupandang cermin sambil berkata " Terima kasih ya Allah, akhirnya bisa beli sepatu dengan uangku sendiri ".  Mungkin bagi sebagian besar masyarakat menganggap ini adalah pekerjaan biasa tapi bagi kami yang fresh graduate dengan nol pengalaman, ini merupakan anugerah dari yang Maha kuasa. Saat itu dipikiranku, bagaimana bisa bekerja dengan nyaman dan mendapatkan pengalaman yang maksimal.

Pernah juga suatu ketika aku mendengar temanku yang juga lulus dari universitas ternama di Bandung berkata bahwa alumni mereka setelah lulus tidak ada yang nganggur karena banyak perusahaan yang telah menunggu mereka. Terdengar arogansi memang, seakaan perusahaanlah yang membutuhkan mereka bukan mereka yang butuh untuk bekerja di perusahaan. Tapi kenyataannya memang demikian, karena untuk lulus tes masuk ke universitas itu saja sulitnya bukan main. Belum lagi persaingan secara akademisi didalam perkuliahan hingga target mendapatkan nilai cumlaude. Dari sederet proses itu, tersirat dari pikiran mereka bahwa " Inilah pengorbanan yang  kami lakukan, jadi wajar kalau kami mengharapkan reward yang sebanding dengan yang telah kami lakukan ". Kira-kira begitu yang tersirat dari pemikiran temanku ini.

Tapi bagaimanakah dengan nilai esensi dari suatu pekerjaan  itu??

Contohnya seorang Dokter, sudah menjadi rahasia umum bahwa untuk menjadi seorang Dokter itu lumayan banyak pengorbanannya, dimulai dari masuk tes kedokteran di perguruan tinggi negeri yang sulitnya minta ampun dengan passing grade yang tinggi, belum lagi biaya yang harus dikeluarkan selama menjalani profesi. Apalagi di era millennial ini seorang Dokter dituntut memiliki ilmu setingkat spesialis dan jauh lebih baik lagi kalau bisa sampai Subspesialis. Terbayang bukan perjalanan menjadi seorang Dokter itu bukanlah mudah.

Kalau kita melihat sederet Dokter-Dokter ternama yang berlimpah materi dan property yang dimilikinya, pasti yang tercetus diotak kita "waw...enak ya jadi Dokter ". Tapi coba tanya dengan mereka yang telah menjalaninya, adakah mereka langsung menjadi Dokter yang populer seperti sekarang Jawabannya pastilah tidak, karena semuanya butuh proses. Mulai dari mereka lulus dan harus menjalani PTT ke daerah yang terpencil maupun sangat terpencil dengan gaji PTT yang pas-pas an untuk kebutuhan hidup. Belum lagi pengabdian pada Negara yang mengharuskan mereka melewati gunung,hutan dan daerah perairan demi menyelamatkan pasien. Semua yang dilakukan tak ternilai dengan uang.

Jadi setiap pekerjaan itu mulia adanya, tergantung kita yang menyikapinya. Seorang pejabat akan menjadi orang yang sangat dihormati di masyarakat kalau mereka amanah memegang jabatannya, tapi begitu mereka menjadi koruptor masyarakatlah yang akan menghukum mereka. Dan semua ini hanya disebabkan oleh satu kata yaitu UANG.

Dokpri - Always do the best
Dokpri - Always do the best

Jadi pada saat awal bekerja  ada beberapa hal yang harus diperhatikan :

1. Tetapkan niat dan tujuan 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun