Ternate merupakan salah satu pulau di Maluku Utara . Pulau terbesarnya adalah Halmahera.
Walaupun Ternate adalah pulau kecil di Maluku Utara namun Kesultanan Ternate pada abad ke 16 adalah kesultanan paling berpengaruh dan terkaya di Nusantara karena kekayaan alam berupa cengkeh dan rempah rempah yang tersohor sampai benua Eropa . Itulah mengapa pada sekitar abad 16 ada istilah “spices war” karena pada abad itu rempah rempah merupakan primadona bangsa Eropa .
Ternate merupakan ibu kota Maluku Utara ,namun saat ini ibu kotanya provinsi Maluku Utara dipindahkan ke Sofifi Halmahera.
Dari Jakarta dapat ditempuh dengan maskapai Garuda dan maskapai lainnya ke Sultan Baabullah Ternate dengan waktu tempuh 4 jam.
Benteng Tolukko
Benteng Tolukko adalah benteng peninggalan Portugis yang berada di Kelurahan Sangadji, Kecamatan Ternate Utara, Kota Ternate. Benteng ini terlihat sangat rapih dan terawat karena telah dipugar oleh pemerintah RI tahun 1996. Dari depan gerbang benteng ini seperti berada di perkampungan, namun begitu kami masuk ke dalam Benteng yang kokoh terbuat dari bebatuan kali ,kita disambut dengan pemandangan laut dan gugusan pulau di sekitar kota Ternate yang indah. Benteng ini dibangun Portugis sebagai pertahanan dalam menguasai cengkeh…bayangkan para penjajah itu berdiri diatas benteng Tolukko dengan teropong sepanjang mata memandang laut , pulau pulau kecil nan eksotis dan perahu lalu lalang .
Batu Angus,danau Tolire dan Gunung Gamalama
Topografi Kota Ternate dengan sebagian besar daerah bergunung dan berbukit, terdiri atas pulau vulkanis dan pulau karang , itulah mengapa kami sangat ingin mengunjungi satu tempat bernama Batu Angus.
Batu Angus berada dikelurahan Tarau kecamatan kota Ternate utara tepat dibawah kaki gunung Gamalama. Onggokan bebatuan bagaikan stalaktik hitam. Rupanya benar, bebatuan yang hitam dan bertumpuk berserakan dengan latar belakang gunung Gamalama nan hijau bukanlah jenis batu hitam biasa, namun bebatuan yang terbentuk dari aliran lava gunung Gamalama saat erupsi tahun 1840.
Danau Tolire ini letaknya di bawah kaki gunung Gamalama yang airnya berwarna hijau lumut.
Sementara kedalaman danau itu sendiri hingga kini tidak diketahui. Belum ada yang mengukur kedalaman danau ini. Namun cerita leluhur, kedalamannya berkilo-kilo meter dan terhubung langsung dengan laut.
Keunikan lain dari danau Tolire jika kita melempar sesuatu ke danau, bagaimana pun kuatnya lemparan dengan menggunakan batu atau benda lain, misalnya, tidak akan pernah menyentuh air danau. Padahal saat melempar dari pinggir atas danau, air danau terlihat berada di bawah kaki si pelempar. Barangkali mereka yang pertama kali berkunjung ke danau itu, tidak akan percaya dengan fakta itu. Namun, mereka boleh mencoba melemparnya setelah membeli batu yang banyak dijual di pinggir danau seharga Rp 1.000 saja untuk lima biji batu. Konon tidak seorang pun mampu melemparkan batu-batu itu hingga menyentuh permukaan air danau.