Mohon tunggu...
Nuzula Martyastuti
Nuzula Martyastuti Mohon Tunggu... Guru - Tenaga Pendidik

Mendidik dengan sepenuh hati

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Best Practices Media Inovatif untuk Perkembangan Literasi Anak Usia Dini

9 Desember 2022   22:50 Diperbarui: 9 Desember 2022   23:26 635
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice)  Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)

Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

 

Lokasi 

TK Mutiara Ibu Wiyung Surabaya

Lingkup Pendidikan 

PAUD

Tujuan yang ingin dicapai

Menyimak (menceritakan kembali cerita yang di dengar)

Penulis 

Nuzula Martyastuti

Tanggal 

14 Oktober 2022

Situasi: 

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

Kondisi yang menjadi Latar Belakang :

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan teman sejawat terkait kemampuan literasi pada anak kelompok A. Dari 13 anak  di kelas, 7 anak  yang masih kesulitan dalam menyimak yaitu menceritakan kembali cerita yang didengar). Maka perlu adanya inovasi pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan literasi anak terkait dalam menyimak  yaitu menggunakan media Video  Animasi Pembelajaran .

Praktik ini penting dibagikan yaitu :

  • Dengan menerapkan model dan metode pembelajaran yang bervariasi, anak lebih antusias  dalam mengikuti proses pembelajaran.
  • Media dan Alat/Bahan Pembelajaran lebih inovatif dan tidak monoton sehingga menarik perhatian siswa/tidak membosankan.
  • Tercapainya tujuan pembelajaran sesuai dengan yang direncanakan

Yang menjadi peran tanggung jawab saya dalam praktik ini yaitu :

  • Saya sebagai seorang pendidik berupaya maksimal agar semua aspek perkembangan peserta didik dapat berkembang dengan baik
  • Berdiskusi dengan teman sejawat, dosen dan guru pamong mengenai RPP yang dibuat agar lebih baik
  • Membuat media yang menarik

Tantangan : 

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,

Tantangan :

  • Pembuatan media pembelajaran yang harus inovatif agar menarik minat anak belajar
  • Membangun pengetahuan anak terkait materi
  • Mengkondisikan lingkungan sekolah agar dapat bekerjasama  saat  PPL berlangsung
  • Kondisi ruangan yang  kurang mendukung karena berada di pojokan jadi cahayanya kurang

 Orang yang terlibat :

  • Peserta didik sebagai sentral dalam proses pembelajaran
  • Guru sebagai fasilitator.
  • Dosen dan guru pamong sebagai pembimbing dalam proses melaksanakan pembelajaran PPL Aksi Ke-1
  • Membuat media dari bahan yang aman namun menarik bagi anak.
  • Pemilihan dan penggunaan media benda kongkrit dan video pembelajaran dalam menyampaikan materi
  • Mempersiapkan media jauh jauh sebelumnya agar lebih siap pada hari H
  • Membuat catatan kecil untuk list apa saja alat dan bahan ataupun media yang digunaan supaya tida terlupa
  • Menciptakan suasana belajar yang kondusif dan menyenangkan sehingga anak memiliki kesiapan dan minat dalam proses pembelajaran
  • Berkoordinasi dengan lingkungan sekolah untuk keberhasilan PPL

Sumber daya :

  • Kemampuan guru dalam mengoprasikan alat-alat seperti laptop, dan LCD.
  • Mendapatkan dukungan dari Kepala Sekolah.
  • Membutuhkan kerja sama antara siswa dan teman sejawat yang membantu pada saat pengambilan video

Refleksi Hasil dan dampak 

Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?  Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut

Berdasarkan dari hasil penilaian pembelajaran yang diperoleh, maka dapat diambil kesimpulan bahwa terjadi peningkatan dalam kemampuan anak dalam menyimak  di TK Mutiara Ibu Wiyung Surabaya.  Presentase keberhasilan meningkat menjadi 85% dengan nilai Berkembang Sesuai Harapan (BSH).  Media  Video Animasi Pembelajaran ternyata efektif dalam mengatasi permasalahan literasi anak dalam kemampuan menyimak . Dengan cara bermain anak lebih mudah memahami materi. Selain itu, media video yang digunakan untuk menyimak terbukti efektik daripada menggunakan LKPD yang hanya memuat gambar-gambar. Keberhasilan ini juga di motivasi dari cara guru menyampaikan materi dan pemilihan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik dan keadaan yang ada.

Lokasi 

TK Mutiara Ibu Wiyung Surabaya

Lingkup Pendidikan 

PAUD

Tujuan yang ingin dicapai

Mengenal konsep lambang bilangan

Penulis 

Nuzula Martyastuti

Tanggal 

28 Oktober 2022

Situasi: 

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

Kondisi yang menjadi Latar Belakang :

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan teman sejawat terkait kemampuan numerasi  pada anak kelompok A. Dari 13 anak  di kelas, 7 anak  yang masih kesulitan mengenal konsep lambang bilangan 1-10. Maka perlu adanya inovasi pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan numerasi anak terkait mengenal konsep lambang bilangan 1-10. Maka perlu adanya inovasi pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan numerasi anak terkait mengenal konsep lambang bilangan yaitu menggunakan media benda konkret.

Praktik ini penting dibagikan yaitu :

  • Dengan menerapkan model dan metode pembelajaran yang bervariasi, anak lebih antusias  dalam mengikuti proses pembelajaran.
  • Media dan Alat/Bahan Pembelajaran lebih inovatif dan tidak monoton sehingga menarik perhatian siswa/tidak membosankan.
  • Tercapainya tujuan pembelajaran sesuai dengan yang direncanakan

Yang menjadi peran tanggung jawab saya dalam praktik ini yaitu :

  • Saya sebagai seorang pendidik berupaya maksimal agar semua aspek perkembangan peserta didik dapat berkembang dengan baik
  • Berdiskusi dengan teman sejawat, dosen dan guru pamong mengenai RPP yang dibuat agar lebih baik
  • Membuat media yang menarik

Tantangan : 

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,

Tantangan :

  • Pembuatan media pembelajaran yang harus inovatif agar menarik minat anak belajar
  • Membangun pengetahuan anak terkait materi
  • Mengkondisikan lingkungan sekolah agar dapat bekerjasama  saat  PPL berlangsung
  • Kondisi ruangan yang  kurang mendukung karena berada di pojokan jadi cahayanya kurang


 Orang yang terlibat :

  • Peserta didik sebagai sentral dalam proses pembelajaran
  • Guru sebagai fasilitator.
  • Dosen dan guru pamong sebagai pembimbing dalam proses melaksanakan pembelajaran PPL Aksi Ke-2
  • Membuat media dari bahan yang aman namun menarik bagi anak.
  • Pemilihan dan penggunaan media benda kongkrit dan video pembelajaran dalam menyampaikan materi
  • Menciptakan suasana belajar yang kondusif dan menyenangkan sehingga anak memiliki kesiapan dan minat dalam proses pembelajaran
  • Berkoordinasi dengan lingkungan sekolah untuk keberhasilan PPL

Sumber daya :

  • Kemampuan guru dalam mengoprasikan alat-alat seperti laptop, dan LCD.
  • Mendapatkan dukungan dari Kepala Sekolah.
  • Membutuhkan kerja sama antara siswa dan teman sejawat yang membantu pada saat pengambilan video

Refleksi Hasil dan dampak 

Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?  Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut

Berdasarkan dari hasil penilaian pembelajaran yang diperoleh, maka dapat diambil kesimpulan bahwa terjadi peningkatan dalam kemampuan anak dalam mengenal konsep lambang bilangan 1-10  di TK Mutiara Ibu Wiyung Surabaya.  Presentase keberhasilan meningkat menjadi 85% dengan nilai Berkembang Sesuai Harapan (BSH).  Media  Benda konret  ternyata efektif dalam mengatasi permasalahan numerasi anak dalam mengenal konsep lambang bilangan . Dengan cara bermain anak lebih mudah memahami materi. Selain itu, benda konkret yang digunakan untuk mengenalkan konsep membilang terbukti efektik daripada menggunakan LKPD yang hanya memuat gambar-gambar. Keberhasilan ini juga di motivasi dari cara guru menyampaikan materi dan pemilihan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik dan keadaan yang ada.

Lokasi 

TK Mutiara Ibu Wiyung Surabaya

Lingkup Pendidikan 

PAUD

Tujuan yang ingin dicapai

Konsep Sains melalui eksperimen sederhana

Penulis 

Nuzula Martyastuti

Tanggal 

11 November 2022

Situasi: 

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

Kondisi yang menjadi Latar Belakang :

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan teman sejawat terkait kemampuan sains pada anak kelompok B. Dari 11 anak  di kelas, 7 anak  yang masih kesulitan mengenal konsep sains sederhana. Maka perlu adanya inovasi pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan sains anak terkait mengenal peristiwa alam melalui ekperimen sederhana. Maka perlu adanya inovasi pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan sains  anak terkait mengenal peristiwa alam yaitu melalui eksperimen sederhana

Praktik ini penting dibagikan yaitu :

  • Dengan menerapkan model dan metode pembelajaran yang bervariasi, anak lebih antusias  dalam mengikuti proses pembelajaran.
  • Media dan Alat/Bahan Pembelajaran lebih inovatif dan tidak monoton sehingga menarik perhatian siswa/tidak membosankan.
  • Tercapainya tujuan pembelajaran sesuai dengan yang direncanakan

Yang menjadi peran tanggung jawab saya dalam praktik ini yaitu :

  • Saya sebagai seorang pendidik berupaya maksimal agar semua aspek perkembangan peserta didik dapat berkembang dengan baik
  • Berdiskusi dengan teman sejawat, dosen dan guru pamong mengenai RPP yang dibuat agar lebih baik
  • Membuat media yang menarik sehingga anak antusias mengikuti kegiatan

Tantangan : 

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,

Tantangan :

  • Pembuatan media pembelajaran yang harus inovatif agar menarik minat anak belajar
  • Membangun pengetahuan anak terkait materi
  • Mengkondisikan lingkungan sekolah agar dapat bekerjasama  saat  PPL berlangsung
  • Kondisi ruangan yang  kurang mendukung karena berada di pojokan jadi cahayanya kurang
  • Membuat media yang sesuai perembangan usianya tidak terlalu mudah dan tida terlalu sulit jadi ana mampu mencapai tujuan pembelajaran dan senang melakukan bermain sambil belajar melalui eksperimen sederhana


 Orang yang terlibat :

  • Peserta didik sebagai sentral dalam proses pembelajaran
  • Guru sebagai fasilitator.
  • Dosen dan guru pamong sebagai pembimbing dalam proses melaksanakan pembelajaran PPL Aksi Ke-3
  • Membuat media dari bahan yang aman namun menarik bagi anak.
  • Pemilihan dan penggunaan media benda kongkrit dan video pembelajaran dalam menyampaikan materi
  • Menciptakan suasana belajar yang kondusif dan menyenangkan sehingga anak memiliki kesiapan dan minat dalam proses pembelajaran
  • Berkoordinasi dengan lingkungan sekolah untuk keberhasilan PPL

Sumber daya :

  • Kemampuan guru dalam mengoprasikan alat-alat seperti laptop, dan LCD.
  • Mendapatkan dukungan dari Kepala Sekolah.
  • Membutuhkan kerja sama antara siswa dan teman sejawat yang membantu pada saat pengambilan video

Refleksi Hasil dan dampak 

Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?  Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut

Berdasarkan dari hasil penilaian pembelajaran yang diperoleh, maka dapat diambil kesimpulan bahwa terjadi peningkatan dalam kemampuan anak dalam mengenal peristiwa alam melalui eksperimen sederhana di TK Mutiara Ibu Wiyung Surabaya.  Presentase keberhasilan meningkat menjadi 85% dengan nilai Berkembang Sesuai Harapan (BSH).  Metode prati langsung  ternyata efektif dalam mengatasi permasalahan konsep sains anak dalam mengenal peristiwa alam melalui eksperimen sederhana . Dengan cara bermain anak lebih mudah memahami materi. Selain itu, benda konkret yang digunakan untuk mengenalkan konsep sains terbukti efektik daripada menggunakan LKPD yang hanya memuat gambar-gambar. Keberhasilan ini juga di motivasi dari cara guru menyampaikan materi dan pemilihan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik dan keadaan yang ada.

Lokasi 

TK Mutiara Ibu Wiyung Surabaya

Lingkup Pendidikan 

PAUD

Tujuan yang ingin dicapai

Fisik Motorik Halus (menggunting)

Penulis 

Nuzula Martyastuti

Tanggal 

24 November 2022

Situasi: 

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini. 

 

Kondisi yang menjadi Latar Belakang :

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan teman sejawat terkait kemampuan fisik motorik halus pada anak kelompok B. Dari 11 anak  di kelas, 7 anak  yang masih kesulitan koordinasi mata dan tangan  . Maka perlu adanya inovasi pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan fisik motorik anak terkait koordinasi mata dan tangan yaitu menggunting.

Praktik ini penting dibagikan yaitu :

  • Dengan menerapkan model dan metode pembelajaran yang bervariasi, anak lebih antusias  dalam mengikuti proses pembelajaran.
  • Media dan Alat/Bahan Pembelajaran lebih inovatif dan tidak monoton sehingga menarik perhatian siswa/tidak membosankan.
  • Tercapainya tujuan pembelajaran sesuai dengan yang direncanakan

Yang menjadi peran tanggung jawab saya dalam praktik ini yaitu :

  • Saya sebagai seorang pendidik berupaya maksimal agar semua aspek perkembangan peserta didik dapat berkembang dengan baik
  • Berdiskusi dengan teman sejawat, dosen dan guru pamong mengenai RPP yang dibuat agar lebih baik
  • Membuat media yang menarik sehingga anak antusias mengikuti kegiatan
  • Memberikan kompetensi awal untuk tahapan anak dalam melakukan kegiatan selanjutnya

Tantangan : 

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,

 

Tantangan :

  • Pembuatan media pembelajaran yang harus inovatif agar menarik minat anak belajar
  • Membangun pengetahuan anak terkait materi
  • Mengkondisikan lingkungan sekolah agar dapat bekerjasama  saat  PPL berlangsung
  • Kondisi ruangan yang  kurang mendukung karena berada di pojokan jadi cahayanya kurang
  • Membuat media yang sesuai perkembangan usianya tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit jadi anak mampu mencapai tujuan pembelajaran dan senang melakukan bermain sambil belajar melalui kegiatan menggunting berbagai pola

 Orang yang terlibat :

  • Peserta didik sebagai sentral dalam proses pembelajaran
  • Guru sebagai fasilitator.
  • Dosen dan guru pamong sebagai pembimbing dalam proses melaksanakan pembelajaran PPL Aksi Ke-4
  • Membuat media dari bahan yang aman namun menarik bagi anak.
  • Pemilihan dan penggunaan media benda kongkrit dan video pembelajaran dalam menyampaikan materi
  • Menciptakan suasana belajar yang kondusif dan menyenangkan sehingga anak memiliki kesiapan dan minat dalam proses pembelajaran
  • Berkoordinasi dengan lingkungan sekolah untuk keberhasilan PPL

Sumber daya :

  • Kemampuan guru dalam mengoprasikan alat-alat seperti laptop, dan LCD.
  • Mendapatkan dukungan dari Kepala Sekolah.
  • Membutuhkan kerja sama antara siswa dan teman sejawat yang membantu pada saat pengambilan video

Refleksi Hasil dan dampak 

Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?  Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut 

 

Berdasarkan dari hasil penilaian pembelajaran yang diperoleh, maka dapat diambil kesimpulan bahwa terjadi peningkatan dalam kemampuan anak dalam fisik motorik halus yaitu menggunting di TK Mutiara Ibu Surabaya.  Presentase keberhasilan meningkat menjadi 90% dengan nilai Berkembang Sesuai Harapan (BSH).  Media menggunting berbagai pola ternyata efektif dalam mengatasi permasalahan koordinasi mata dan tangan anak dalam kegiatan menggunting. Dengan cara bermain anak lebih mudah memahami materi. Selain itu, benda konkret yang digunakan untuk mengenalkan topik terbukti efektik daripada menggunakan LKPD yang hanya memuat gambar-gambar. Keberhasilan ini juga di motivasi dari cara guru menyampaikan materi dan pemilihan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik dan keadaan yang ada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun