Mohon tunggu...
Paulinus Kanisius Ndoa
Paulinus Kanisius Ndoa Mohon Tunggu... Dosen - Sahabat Sejati

Bukan Ahli, hanya ingin berbagi kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Di Balik Nama Terdapat Harapan dan Komitmen

29 Juli 2021   04:50 Diperbarui: 29 Juli 2021   04:56 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

William Shakespeare, pujangga terkenal dari Ingris pernah mengatakan "apalah arti sebuah nama'. Ungkapan ini tidak bermaksud meremehkan pentingnya sebuah nama melainkan hendak mengajak orang untuk menghidupi nama yang ia miliki. Jika tidak, maka nama tinggal nama. Maksudnya, apalah arti sebuah nama jika tanpa pemaknaan. Serta tanpa komitmen dari sang empunya nama untuk menghidupi nilai-nilai dibalik namanya.

Sejatinya nama adalah doa, harapan serta komitmen. Idealnya ketika seorang menyandang nama tertentu maka ia akan berusaha menunjukan diri sebagaimana namanya. Sikap, tutur katanya dan cara hidupnya harus merepresentasi namanya. Dengan demikian nama yang ia miliki tidak sekedar label luar untuk dirinya tetapi penunjuk kualitas dirinya dari dalam.

Hemat saya, secara akal sehat tidak ada unsur magis dibalik nama. Nama bukan jaminan bahwa saya akan mencapai harapan dan cita-cita  sebagaimana yang ada dibalik nama itu  tetapi lebih pada motivasi atau daya dorong yang memacu saya untuk berbuat dan bertindak.

Maka, walaupun namanya Pintar Adil Selamat misalnya tetapi bisa saja ia tidak aman di jalan jika tidak berhati-hati di perjalanan. Ia juga tidak otomatis pintar jika tanpa belajar. Tetapi jika nama ini dimaknai sebagai motivasi maka yang bersangkutan akan lebih berhati-hati agar ia mencapai keselamatan sebagaimana namanya. 

Namanya Adil dan Damai misalnya tetapi tidak otomatis hidupnya akan adil dan damai jika yang bersangkutan  tidak menghidupi keadilan dan kedamaian dalam hidup sehari-hari. Begitu juga dengan nama Adiguna tentu tidak otomatis menjadikan yang bersangkutan menjadi orang yang pandai dan pintar sesuai arti namanya. Justru nama ini memotivisir yang bersangkutan untuk membuktikan kebenaran filosofi dibalik namanya. Begitu dengan beragam nama lainnya.

Penanganan wabah Covid-19 juga memiliki beragam nama (istilah)

Dalam mengupayakan penanggulangan gempuran covid-19 pemerintah telah mengupayakan beragam strategi dengan nama  yang beragam. Terhitung sejak covid melanda indonesia sudah terdapat beberapa nama atau istilah yakni: PSBB, PPKM, PPKM Mikro, PPKM darurat, PPKM level 4, PPKM level 3 dan seterusnya. Nama-nama ini hemat penulis bukan tanpa maksud. Maka saya tidak sepakat dengan tanggapan dan kritik yang mengatakan nama boleh berganti tetapi isinya sama.

Menurut saya nama dan isi pasti terkait. Beda nama pasti beda isi (strategi dan kebijakan yang diterapkan). Yang sama adalah tujuan akhir. Apapun nomenklaturnya tujuan akhirnya sama yakni: meminimalisir penyebaran Covid agar bangsa ini pada waktunya kembali menjadi negara yang bebas covid-19. Kita berharap ini terwujud. Indonesia pulih 2021.

Nama yang beragam ini menjadi penanda bahwa pemerintah tidak kehilangan daya melainkan tetap mengupayakan dan mencari strategi-strategi terbaik dalam penanggulanggan bencana covid-19 ini. Tetapi lagi-lagi ini semua sangat tergantung kepada kesadaran masyarakat dalam merespon dan mentaati kebijakan-kebijakan dibalik nama atau nomenklatur yang ada.  Konsistensi dan ketegasan pemerintah dalam menerapkan kebijakan ini juga sangat kita butuhkan. Jangan sampai kebijakan dan strategi tampak kokoh, gagah perkasa di lembaran kertas karena penuh dengan pasal-pasal tetapi lemah dalam pengimplementasian. Jika ini yang terjadi, maka nama tinggal nama. Dan kita akhirnya mengamini ucapan Shakespeare di atas: "apalah arti sebuah nama". 

 

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun