Mohon tunggu...
Nuryahya Aditya Putra
Nuryahya Aditya Putra Mohon Tunggu... Guru di SMKN 2 Blora

Hoby saya menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Blora Aku Merindukanmu yang Dulu

10 Desember 2022   18:00 Diperbarui: 10 Desember 2022   18:01 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

" Ayo sis, sudah ditunggu teman-teman yang lain di Lapangan. " Kata Rangga

" Sebentar, aku izin dulu sama ibu. " Aku mencoba kembali kerumah tapi temanku yang satu ini, yang sanagt menyebalkan tak membiarkanku berbuat kebaikan dengan meminta izin orang tua sebelum bermain.

" Udah nanti aja pas pilang, gampang. "                                                                               Gampang? Enak sekali dia bilang    . Di lapangan sudah banyak anak sebayaku yang menunggu. Beberapa diantaranya merupakan teman sekelasku sementara yang lainnya merupakan adik dan kakak kelas. Rasa kesalku akibat paksaan Rangga yang tak berperikemanusiaan tiba-tiba lenyap, berganti keceriaan. Sore itu kami bermain banyak permainan,mulai dari engklek,lempar sandal,kelereng, layang-layang pokoknya banyak deh.  Kami bermain bersama tanpa membedakan laki-laki atau perempuan kadangkala aku kesal karena ada beberapa yang bermain curang. Namun, bukan masaalah untuk masa kecil kami, hal itu adalah salah satu kenangan yang suatu saat nanti  mungkin akan sangat dirindukan. Karena kesenangan itulah aku luap akan satu hal. PULANG!

( Flash Back On )

            Disepanjang perjalanan, kami tertawa mengingat bagaimana masa kecil kmi yang penuh sukacita. Oh ya, kalau kalian bertanya orang yang tadi aku temui adalah Rangga, teman masa kecilku. Kita sudah lama tidak bertemu, semenjak SMP karena Rangga pindah ke rumah neneknya di Solo dan selamnya itu pula aku kehilangan kontak dengannya.       Sudah lama tidak bertemu, aku sampai lupa wajahnya, hehehe.... Maklum, kami sudah sama-sama beranjak dewasa. Dan dalam tenggang waktu selama itu kami tidak saling bertemu, Pastilah ada banyak hal yang mengalami perubahan." Gara-gara kejadian itu, sampai rumah aku langsung kena semprot sama Ibu. "Ujarku dengan nada kesal yang kubuat senyata mungkin.

" Hehehe.... Ya maaf. " Rangga menyengir dan itu sangat menggelikan.Tak hanya itu, ada banyak hal yang kami bicarakan. Tentang kehidupan masing-masing setelah sekian lama tidak bertemu, juga pengalaman-pengalaman baru Rangga setelah pindah dari rumah lama. Katanya, semenjak ia tinggal di rumah neneknya, ia sudah tidak lagi bermain kelereng atau menerbangkan layang-layang. Anak-anak daerah sana cenderung lebih bermain dirumah daripada berpanas-panasan di lapangan, ya maklum lah anak-anak kota wkwkwk.... Cerita singkat yang membuatku semakin yakin bahwa dunia sudah kehilangan banyak hal-hal tradisional yang justru sangat  menyenangkan.                                                                                                              " Astaga! Anak umur segitu sudah dikasih main Hp. Aku sampai umur 12 tahun saja masih belum tahu bagaimana cara nyalainnya. " Respon Rangga tidak percaya setelah mendengarku bercerita perihal anak kecil tadi. Aku sedikit terkekeh mendengar kalimat yang baru saja diucapkan oleh Rangga yang mendramatisir suasana. Kemudian berpikir untuk membenarkan ucapan Rangga tadi " Ya, mau bagaimana lag? Zaman sudah berbeda, dulu main Hp taunya pakai kaleng, dua orang main bareng, gentian sama yang lainnya. Beda sama anak kecil zaman sekarang yang sudah kencanduan gadget. "Rangga mengangguk setuju.

" Eh ya, Ga itu yang kamu bawa di kantong plastic apa? Belanjaan?. " Tanyaku sambil menunjuk kantong plastik berukuran sedang yang tergantung di stang kanan sepeda " Jajanan Sedekah Bumi, dari kondangan tadi. "

 " Oh kamu tinggal di daerah sini sekarang?. "

" Baru nanya sekarang? Tadi kemana aja Neng? "

Aku tersenyum kaku, benar juga sejauh kami berjalan dan pertanyaan itu baru muncul sekarang. "Kamu mau?" tawar Rangga. Aku menggeleng cepat. Tujuanku bertanay tadi bukan untuk meminta. "Enggah usah ga, makasih, buat kamu aja. Di rumah temanku tadi aku sudah kenyang, hehehe...... "

"Di rumah temanmu pasti jajanannya jananan pasar kan? "

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun