Mohon tunggu...
Nur Winda Kurniasari
Nur Winda Kurniasari Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya adalah Mahasiswa semester 3 jurusan PGMI di UIN Kiai Ageng Muhammad Besari Ponorogo "Bagi saya, menulis adalah cara berbagi gagasan dan pengalaman. Di Kompasiana ini, saya menuliskan hal-hal seputar pendidikan, sosial, budaya, dan kehidupan sehari-hari. Semoga setiap tulisan bisa menghadirkan manfaat dan menjadi ruang diskusi yang hangat, dan kata yang tertulis bisa memberi inspirasi, dan meninggalkan jejak kebaikan."

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Berani Melepas Hubungan Toxic: Menjaga Kesehatan Mental dan Masa Depan Pendidikan"

27 September 2025   20:25 Diperbarui: 27 September 2025   20:07 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Contohnya, seorang siswa SMA yang setiap hari menerima kata-kata merendahkan dari pacarnya. Alih-alih fokus mempersiapkan ujian, pikirannya dipenuhi rasa takut "tidak cukup baik". Dampak jangka panjangnya, prestasi akademik merosot dan peluang masa depan pun ikut terganggu.

Selain itu, hubungan toxic juga bisa muncul di lingkungan pertemanan. Ada teman yang hanya mendekat ketika butuh, meremehkan prestasi orang lain, atau bahkan menyebarkan gosip yang merusak reputasi. Situasi ini membuat korban kehilangan semangat untuk bergaul sehat di lingkungan sekolah maupun kampus.

Mengapa Sulit Melepaskan Hubungan Toxic?

Banyak orang tahu bahwa hubungan toxic itu merugikan, tetapi tetap bertahan. Mengapa? Ada beberapa alasan:

Takut kesepian -- Korban merasa tidak ada yang akan menerima dirinya selain pasangan/teman toxic.

Harapan berubah -- Keyakinan bahwa suatu hari hubungan akan membaik.

Ketergantungan emosional -- Terlalu dalam mencintai atau bergantung sehingga sulit melepaskan.

Kurangnya dukungan sosial -- Tidak ada support system yang mendorong untuk berani keluar.

Padahal, bertahan dalam hubungan seperti ini justru semakin mengikis harga diri. Semakin lama bertahan, semakin dalam luka yang ditinggalkan.

Saatnya Melepas Demi Kesehatan Mental dan Pendidikan

Melepas hubungan toxic bukan berarti menyerah, melainkan pilihan berani untuk menyelamatkan diri. Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun