Mohon tunggu...
Nurun Nisa'
Nurun Nisa' Mohon Tunggu... -

Senang makan buah dan sayuran. Suka jalan-jalan. Gusdurian.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Kejutan-kejutan 'Kecil'

24 Juni 2013   11:17 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:30 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu alasan adanya kenaikan harga BBM terkait soal subsidi. Subsidi yang dimaksud menyangkut keberadaannya yang lebih banyak dinikmati orang kaya padahal  ditujukan untuk orang miskin. Anggaran menjadi jebol gara-gara subsidi ini. Demi menyelamatkan APBN, maka harga BBM perlu 'disesuaikan'. Terus terang saya gagal paham dengan argumen ini.

Saya naik angkot hari Sabtu kemarin. Ongkos angkot yang biasanya Rp 2000 sudah menjadi Rp 2500. Semalam beli mie goreng abang-abang yang lewat di depan rumah sudah naik Rp 1000 rupiah. Saya berencana ke Kuningan besok untuk sebuah urusan. Metro mini sejuta ummat itu kabarnya naik di kisaran Rp 500 - Rp 1000. Di sana, saya mungkin akan makan mie ayam yang sedap sekalian pesan es teh mie ayam di abang gerobak. Semoga harganya tidak terlalu mengejutkan: kemarin saya menghabiskan Rp 11.000. Es teh manis yang wow banget itu dihargai Rp 3000, selebihnya untuk membayar semangkuk penuh mie ayam.

Saya mesti siap dengan berbagai kejutan. Sebab, Kuningan menjadi tujuan jauh pertama saya sesudah kenaikan BBM. Mempersiapkan isi hati dan isi dompet, tentu saja. Menabahkan diri terhadap kejutan-kejutan 'kecil' semacam ini sama perlunya dengan menebalkan isi dompet sekarang ini. Kemarin saya mengecek tujuan antara ke Kuningan, dan ternyata saya benar. Ongkosnya naik Rp 1000 per hari Sabtu. Sungguh hampir sempurna kejutan itu.

Omong-omong, saya bukan orang kaya. Saya jarang menyaksikan atau berbarengan dengan orang kaya di metro mini ataupun mikrolet. Saya juga jarang bertemu dengan orang kaya yang makan di abang-abang gerobak [Wallahu A'lam]

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun