Saksi Bisu Peralihan Peradaban di Banten
Di tepi aliran Sungai Cibanten, Serang, tersembunyi sebuah situs kuno yang menjadi saksi bisu perjalanan panjang sejarah Banten: Banten Girang. Meski namanya jarang terdengar di telinga wisatawan luar, bagi masyarakat Banten, situs ini adalah salah satu titik awal lahirnya peradaban di wilayah ini.
Dari Kerajaan Sunda tua  ke Kesultanan
Banten Girang berkembang pesat sekitar abad ke-10 hingga ke-14 Masehi, ketika wilayah ini masih berada di bawah kekuasaan Kerajaan Sunda. Lokasinya strategis, dikelilingi bentang alam subur dan jalur sungai yang menghubungkan pedalaman dengan pesisir.
Menurut penelitian arkeolog, situs ini dulunya menjadi pusat pemerintahan sekaligus pusat spiritual. Terdapat gua buatan, punden berundak, dan berbagai artefak yang menunjukkan pengaruh Hindu-Buddha. Namun, seiring masuknya pengaruh Islam, pusat kekuasaan bergeser ke pesisir di bawah pimpinan Sunan Gunungjati dan putranya, Hasanuddin. Dari sinilah berdiri Kesultanan Banten yang terkenal hingga ke mancanegara.
Keunikan Situs
Banten Girang menyimpan gua pahatan di tebing batu, konon dibuat jauh sebelum Islam datang. Ada pula makam Ki Masjong dan Agus Ju, tokoh yang diyakini sebagai muslim pertama di wilayah Banten. Makam ini kerap diziarahi masyarakat, termasuk dari komunitas Baduy yang percaya leluhur mereka pernah bermukim di sini sebelum pindah ke pedalaman.
Kurangnya Perhatian
Sayangnya, meski memiliki nilai sejarah tinggi, Banten Girang kurang mendapat perhatian. Banyak bagiannya yang tergerus waktu dan perkembangan kota. Perawatan situs lebih banyak bergantung pada inisiatif warga dan peziarah.
Mengapa Penting?
- Nilai Sejarah: Menggambarkan peralihan besar dari era Hindu ke Islam.
- Identitas Budaya: Bukti keberlanjutan tradisi lokal yang unik.
- Warisan Bangsa: Layak dijaga untuk generasi mendatang.
Banten Girang bukan hanya tentang batu, gua, atau makam---ini adalah potongan mozaik sejarah yang membentuk identitas Banten. Semoga semakin banyak orang yang mengenal dan peduli pada warisan ini.
Untuk pembahasan lebih lengkap silakan kunjungi tulisan saya di blog Saung AA Iyuy:
Banten Girang -- Saung AA Iyuy
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI