Mohon tunggu...
NURUL MAWARIDAH
NURUL MAWARIDAH Mohon Tunggu... GURU

Educator • Literacy Activist • Writer • Public Speaker The best of people are those who are most beneficial to others

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mindful Learning: Seni Belajar dengan Kesadaran Penuh

11 Juni 2025   08:32 Diperbarui: 11 Juni 2025   08:32 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mindful Learning (Sumber: Design Canva)

Pendahuluan

Di tengah era digital yang serba cepat, penuh distraksi, dan padat informasi, kita sering menemui situasi di mana belajar bukan lagi proses yang menenangkan, melainkan melelahkan. Para siswa, mahasiswa, bahkan orang dewasa kerap merasa kewalahan dengan banyaknya tugas, target, serta tuntutan. Tak jarang, kegiatan belajar menjadi rutinitas mekanis tanpa makna. Di sinilah konsep Mindful Learning atau belajar dengan kesadaran penuh hadir sebagai pendekatan yang sangat relevan untuk menjawab tantangan zaman.

Mindful learning bukan sekadar metode pembelajaran, tetapi sebuah pendekatan hidup dalam belajar. Ia mengajak kita untuk hadir sepenuhnya dalam proses belajar, menyadari apa yang sedang kita lakukan, mengamati pikiran, emosi, dan perasaan yang muncul, serta menerima segala proses tersebut tanpa penghakiman. Dengan demikian, belajar menjadi aktivitas yang bukan saja efektif, tetapi juga lebih menyenangkan dan bermakna.

Apa Itu Mindful Learning?

Mindful learning berasal dari dua kata kunci: mindfulness (kesadaran penuh) dan learning (belajar). Konsep mindfulness sendiri telah lama dikenal dalam tradisi meditasi Timur, terutama dalam ajaran Buddha, namun kini banyak diadopsi dalam berbagai bidang kehidupan modern, termasuk pendidikan.

Menurut Ellen J. Langer, seorang psikolog Harvard yang mengembangkan konsep ini, mindful learning adalah proses belajar yang terjadi ketika seseorang benar-benar sadar, terbuka terhadap informasi baru, memperhatikan konteks, serta menyadari banyak kemungkinan sudut pandang. Artinya, belajar bukan sekadar menerima informasi secara pasif, tetapi benar-benar memperhatikan dan terlibat secara aktif dalam pembentukan pemahaman.

Berbeda dengan belajar otomatis (mindless learning), di mana siswa hanya mengulang informasi, mindful learning mengajak peserta didik untuk:

  • Mengamati apa yang sedang dipelajari
  • Menyadari pikiran dan perasaan saat belajar
  • Menghubungkan informasi baru dengan pengalaman pribadi
  • Terbuka terhadap ketidakpastian dan variasi makna

Mengapa Mindful Learning Penting?

1. Mengurangi Stres dan Kecemasan Belajar

Salah satu manfaat utama mindful learning adalah membantu siswa menghadapi stres akademik. Banyak siswa yang mengalami kecemasan menghadapi ujian, takut salah, atau terbebani target nilai. Dengan mindful learning, mereka belajar untuk menerima ketidaksempurnaan, lebih tenang menghadapi kesulitan, dan fokus pada proses, bukan semata hasil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun