Mohon tunggu...
Nurul Mahmudah
Nurul Mahmudah Mohon Tunggu... Guru - Generasi Sandwich Anak Kandung Patriarki

Si sanguinis yang sering dibilang absurd. Aku tukang rebahan yang berharap bisa memberikan perubahan untuk Negara.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Refleksi Hari Perempuan: Tokoh Agama Vs Media Patriarkis

8 Maret 2021   16:02 Diperbarui: 8 Maret 2021   16:38 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di satu sisi, dia sedang membawa berita, mengabarkan fakta kepada seluruh penjuru dunia khususnya Indonesia umumnya Global. Tetapi di sisi alin, alih-alih ikut membantu mengurangi angka pelecehan seksual, laman berita domestic ini justru melakukan sebaliknya. Entah dengan sengaja atau tidak, ia secara tidak langsung memberi "consent" (persetujuan) pada narasi "perempuan cantik wajar/boleh menjadi korban pelecehan seksual,"

Media yang harusnya membantu campaign #antikekerasanseksual malah melanggengkan budaya objektifikasi perempuan, melegalkan labelisasi cantik pada korban kekerasan seksual. Speechless :(

inkedinkedwhatsapp-image-2021-03-08-at-12-47-19-am-2-li-6045e7c38ede482c5f3e6582.jpg
inkedinkedwhatsapp-image-2021-03-08-at-12-47-19-am-2-li-6045e7c38ede482c5f3e6582.jpg
dokpri
dokpri
So what?

Terus kenapa kalau korbannya cantik? Dalam kesempatan yang memperlihatkan mirisnya wajah pendidikan dan moral di Indonesia, mengapa media ini masih sempat-sempatnya meletakkan labelisasi yang menumbuhkan rasa takut karena terlahir menjadi perempuan. Seolah berpesan kepada setiap pembaca bahwa keamanan hidup perempuan didasarkan pada standart kecantikan????.

Pesan untuk bapak reporter dan ibu redaktur....

"Kecantikan bukanlah pencapaian, dan bukanlah prestasi. Setiap perempuan memiliki kecantikan yang Tuhan telah tetapkan sejak lahir, maka cantik bukanlah pemberian manusia apalagi standart media,".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun