Mohon tunggu...
Nurul Komariyah
Nurul Komariyah Mohon Tunggu... -

18 y.o

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Mengenali Perkembangan Sosial Anak melalui Kelompok Sebaya

26 Mei 2015   12:46 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:35 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika ditanya apakah kita ingat ketika berada pada usia sekolah, kegiatan apa yang sering kita lakukan, dengan siapa kita sering melakukan kegiatan tersebut, akan banyak yang kita ingat karena, perkembangan kognitif anak diusia sekolah sudah pada tahap praoperasional. Dalam buku menyelami Perkembangan manusia yang ditulis oleh Diane E. Papalia dan Ruth Duskin Feldman, Pada tahap praoperasional anak dapat memahami konsep spesial, sebab akibat, kategorisasi, konservasi, penalaran induktif dan deduktif, dan angka. Maka pertanyaan diatas dapat kita jawab dengan mudah walaupun ada yang terlewat dan terlupa.

Dimasa usia sekolah, anak mulai melakukan aktivitas dengan kelompok lain tanpa banyak peran orang tua. Mereka mengembangkan keterampilan dan melakukan hubungan sosial dengan orang-orang diluar lingkup keluarga yakni kelompok sebaya (Teman). Berkelompok merupakan hal umum yang terjadi pada anak-anak, umumnya anak-anak yang tinggal berdekatan, sekolah dilembaga yang sama serta kesamaan lain antar anak.

Saat anak mulai menjauh dari peran orang tua. Kelompok sebaya memberikan pandangan baru dan membebaskan mereka melakukan hal-hal sosial dengan lainnya. Adanya kelompok sebaya juga memberikan pengetahuan bagaimana anak terpengaruh dengan kelompok sebaya, apa yang membuat mereka senang melakukan sesutau dengan kelompok sebaya, dan apa yang menentukan mereka diterma oleh sebaya serta bagaimana kemampuan mereka dalam pertemanan.

Seperti hal lain yang mempunyai dampak positif dan negatif begitu juga mengenai hubungan anak dengan sebayanya. Kelompok sebaya memberi anak motivasi untuk memperoleh identitasnya, mengajarkan kepemimpinan, keterampilan berkomunikasi, kerje sama, serta beragam peranan dan aturan. Namun sisi negatifnya, kelompok sebaya dapat memperkuat prasangka; sikap kurang baik terhadap kelompok diluar kelompoknya. Kelompok sebaya juga dapat menumbuhkan kecenderungan antisocial, khususnya kelompok sebaya yang salah satu anggotanya mempunyai kepribadian tidak baik. (Harrup, 1992).

“Bertemanlah dengan orang yang yang membuatmu maju. Sekalipun lambat, kamu tetap dalam keadaan bergerak dan menciptakan kemajuan pada hidupmu. walau orang lain mendapatkan kemajuan cepat dengan berlari, tenanglah! Karena terkadang orang yang berjalan lebih pelan mendapatkan lebih banyak dari mereka yang berlari”

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun