Oke, berhubung saya adalah anggota baru di sini, terlebih dahulu saya ingin mengucapkan salam kenal untuk para kakak-kakak senior!
Well, membaca judul yang saya tulis di atas. Pasti sudah muncul beberapa pertanyaan di benak para pembaca, seperti;
La Galigo itu, apa?
Oke, mari kita uraikan.
Kenapa saya tertarik menulis tentang La Galigo? Bagi mereka yang merupakan darah asli Makassar, seperti saya, sedikit banyak, pasti tahu tentang La Galigo ini.
Dan aneh sekali saya rasa, kalau kita, masyarakat Indonesia merasa 'asing' mendengar La Galigo. Karena ternyata, La Galigo ini telah terkenal sampai Rusia.
La Galigo apaan sih? Jelasin dong!
Oke, jadi menurut situs http://lontaraproject.com/, La Galigo adalah;
- Karya sastra epik terpanjang di dunia.
- 300.000 baris teks dan 12 volume manuskrip
- Sastra mengenai suku Bugis Makassar
- Mengalahkan panjangnya Epik Mahabrata India
- Kebudayaan asli Makassar, Indonesia, namun tersimpan di Perpustakaan Universitas Leiden, Belanda.
- Diakui UNESCO sebagai "Memory Of The World"
La Galigo ceritanya kayak gimana?
Karena La Galigo merupakan karya epik terpanjang, sangat tidak mungkin bagi saya untuk mengurainya di sini. Namun, saya bisa sedikit menguraikan cerita La Galigo menjadi lebih singkat menurut situs yang tadi saya berikan di atas.
Dahulu kala, orang Bugis memiliki kepercayaan tentang keberadaan dewa-dewi yang mendiami tiga dimensi berbeda. Dimensi pertama, Boting Langiq (Kerajaan langit). Dimensi kedua, Buriq Liu (Kerajaan bawah laut). Dimensi ketiga, berada diantaraya, atau merupakan bumi yang kita tempati.