Mohon tunggu...
Nurul Jummah
Nurul Jummah Mohon Tunggu... -

Pharmacist

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Sinergikan Potensi Dzikir, Pikir, dan Skill

24 Februari 2013   10:02 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:47 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dzikir, pikir, dan juga skill...

Ketiga kata di atas merupakan aspek penting yang perlu disinergikan demi mencapai/ menggali potensi diri yang kita inginkan. Antara satu dan lainnya saling mendukung satu sama lain membentuk pribadi yang tangguh dan juga cerdas.

Rasa malas yang sering menggaung dalam diri membuat semua kerja dan aktivitas terhambat. Tak dipungkiri rasa ini kerap kali datang dikala segala agenda menuntut kita untuk menyelesaikannya sehingga menumpuklah amanah-amanah kita yang mungkin saja terbengkalai karenanya, astaghfirullah.

Doa dan dzikirlah yang menggugah semangat dari serangan "malas" yang mencoba merasuk. Disaat kita bangun pagi pun rasa malas kian merayu diri kita hingga subuh pun terlewat begitu saja. Padahal, justru sejuknya subuh itulah yang mendatangkan inspirasi-inspirasi serta penyegaran otak yang merasuk tanpa kita duga. Di keheningan subuh itu pula malaikat-malaikatnya turun membagikan rezki dan berkah bagi orang-orang yang menunggunya dengan munajat panjang di subuh menjelang fajar menyingsing. Maka untuk menyerang kemalasan itu, maka bacalah do'a " alhamdulillaahilladzi ahyaanaa ba'da maa amaatanaa wa ilaihin nusyuur...'', lalu baca istighfar atau Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Naas di kala kemalasan mengganggu aktivitas subuh kita.

"Hilangkan rasa malas dengan do'a yang keras, dijamin bakal bergegas."

Mari bergegas menuntaskan amanah-amanah kita sekarang ini, karena yakinlah amanah-amanah lain sedang menantimu di luar sana. Amanah-amanah yang menuntut pengorbanan-pengorbanan kita menuju kebermanfaatan untuk orang-orang di sekitar kita. Bukankah sebaik-baik manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi orang lain? Jadi, marilah kita mengembangkan pikiran untuk kemudian menggali manfaat dari apa yang kita lakukan baik bagi diri kita pribadi maupun dari orang lain.


Sebuah kata yang trus terngiang " fa idza farghta fan-shab..",yang artinya," maka  bila telah selesai suatu urusan, maka segeralah pindah ke urusan yang lain". Cintailah pekerjaan kita sehingga lebih mudah bagi kita menyelesaikannya.

Mari mengawali aktivitas kita dengan  basmalah, sehingga berkah terus mengalir di tiap aktivitas kita. Serta, mengakhiri dengan hamdalah sebagai bukti syukur seorang hamba.

"Sekarang bergeraklah"

nb: catatan kecil sebagai pesan untukku dan juga untuk kalian...

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun