Mohon tunggu...
Nurul Jannah
Nurul Jannah Mohon Tunggu... Dosen

Hobi menulis cerita tentang kehidupan sehari-hari

Selanjutnya

Tutup

Nature

Ekonomi Sirkular PT Kaltim Prima Coal: Dari Sampah Menjadi Kehidupan, dari Kampung Menjadi Teladan

25 September 2025   07:19 Diperbarui: 25 September 2025   07:19 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kini saatnya dunia usaha membuka mata hati. Jangan biarkan bumi hanya menjadi saksi kerakusan. Mari belajar dari Sangatta, di mana keranjang sampah menjelma jadi simbol perubahan.

"Ekonomi sirkuler adalah jalan pulang perusahaan kepada kemanusiaan."

Dari Sangatta, lahir pesan yang mengguncang: bumi bisa diselamatkan dari tempat-tempat yang paling sederhana: dari keranjang sampah, dari kompos di halaman rumah, dari tangan-tangan masyarakat yang peduli. PT KPC membuktikan bahwa tambang bukan hanya tentang batu bara, tetapi tentang kehidupan setelahnya. Tentang janji kepada bumi bahwa setiap yang diambil harus dikembalikan.

"Pembangunan sejati bukan merusak, tetapi merajut; bukan menghabiskan, tetapi mengembalikan; bukan meninggalkan luka, tetapi menyulam kehidupan."


Daftar Pustaka

  1. Diskusi & Wawancara dengan Tim CSR PT Kaltim Prima Coal, Sangatta, September 2025.
  2. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI. (2022). Panduan Implementasi Ekonomi Sirkular di Indonesia. Jakarta: KLHK.
  3. Ellen MacArthur Foundation. (2019). Completing the Picture: How the Circular Economy Tackles Climate Change. London: EMF.
  4. Pemerintah Kabupaten Kutai Timur. (2023). Dokumen Program Kampung Bersemi dan Kampung Beragam. Sangatta: Pemkab Kutim.
  5. UNDP Indonesia. (2021). Circular Economy and Sustainable Development Goals. Jakarta: UNDP.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun