Otakku menempuh ribuan kilometer,
mencari alasan,
kehidupan untuk masa depan.
Mencari kenangan dari kegalauan.
Tiba-tiba fikiran datang menghiba di saraf duka,
tentang hidup yang mengukir jalanan.
Tentang rasa yang masih menggema.
Ini bersoal yang tak bisa di tebak,
Tak bisa di hindar pada waktu dan pada dinding hati yang menebar.
Tak ada yang bisa di tawar dalam kehidupan,
begitupun cinta.
Dalam sejenak ku terdiam,
ku simpan sebagian rencana hidup dan hati
dalam syair, barangkali bisa abadi.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!