Mohon tunggu...
NURUL HIKMAH
NURUL HIKMAH Mohon Tunggu... Guru - Guru SMP Negeri 11 Kota Bima dan anggota beberapa komunitas Buku

Hobi Koleksi Buku

Selanjutnya

Tutup

Love

Cinta Untuk Suamiku

8 Mei 2024   18:54 Diperbarui: 8 Mei 2024   18:58 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Koleksi Pribadi

Akar pohon yang memeluk bumi pada tanah tandus, tidak mampu menyampaikan besarnya rasa rindu padamu suamiku. Lautan cinta yang kumiliki, memberikan gelombang kasih pada dirimu, setiap saat setiap waktu.

 Dahaga jiwa selalu sendu, walaupun air kehidupan selalu membasahi ranting-ranting rinduku padamu. Dua warsa engkau hadir, menarik seluruh magnet hidupku dengan hujan rindu yang bertalu-talu, mengiasi hutan kasih yang kita semai bersama.

Rasa cinta hadir sesaat setelah kita bersama dalam ikatan cinta, rasa yang sayup-sayup semakin membesar seperti kobaran api di tegalan-tegalan kaki gunung sepanjang Pulau Sumbawa. Tapi cintaku tak mampu dipadamkan, akan tetap terjaga dengan syarat masing-masing menjaga komitmen dan hubungan dengan pemilik cinta yang tak bertepi, selalu Abadi, Allah Azza wa Jalla.

Kita bertemu, lalu berpisah. Berjumpa lalu berjanji dalam doa untuk kembali bersua. Dua warsa tiga candra kita melewati beribu dukacita, sebab kita tak selalu bersama. Untuk menamam bibit-bibit cinta, pada ruang dan waktu yang lama. Sebab jarak menghimpit kita dalam rindu yang sengaja kita cangkul pada pernak-pernik pernikahan. Hujan dan angin semakin mempesona pada langit yang kita rajut sebagai munajat.

Allah Ta'alla yang mempertemukan kita dalam ikatan suci, seautentik embun pada rerumputan di penggunungan Tambora. Insya Allah, ikatan ini akan selalu suci sampai malaikat maut memisahkan, lalu Allah kuasa, menyatukan kembali pada Surga-Nya. Aamiin. Perjalanan cinta kita yang mendaki, menurunin lembah, bertemu berbagai tanaman ala gunung-gemunung timur Indonesia. Pelangi cinta kita mekar merekah bak anggrek putih yang di sirami matahari pagi.

Rindu padamu suamiku, tidak pernah pudar. Setiap jejak langkah bersama akan menyapaku lembut. Daun-daun yang jatuh dari dahannya, pepohonan yang senyum terkulai. Deburan ombak laut yang kita lewat bersama memeluk erat cinta kita. Setiap jalan raya, tiang listrik, hembusan angin, serta lesehan-lesehan kecil tempat kita singgah memadu asmara di sepanjang jalan Lintas Bima-Dompu selalu menjadi saksi kisah cinta kita.

Harapan kita untuk bersatu dalam satu kehidupan, laksana gelombang di lautan pantai Lakey Dompu melumatkan bibir pantai, namun ada kalanya surut.  Tabah dan kamsia akan menemani kita, sebab rencana Allah Ta'alla adalah yang terbaik.  

Asa kita untuk memiliki zuriah abdi bersemi dengan prakarsa dan do'a yang melangit untuk penantian, di tengah hangatnya cinta kasih kita berdua.

Cadar-cadar cinta antara kita berdua semakin berkilau, menyatukan kita. Tindak tanduk yang mulai kita pelajari bersama, menurunkan tensi masing-masing untuk saling mengisi dalam kebaikan.

Aku bagai bunga, engkau adalah sarinya. Aku bagai akar, engkau adalah pohonnya. Aku bagai laut, engkau adalah tepi pantainya. Aku bagai denai, engkau adalah terik mataharinya.  Berjuta kemiripan sifat dasar yang mampu mematok janji sakral di hadapan penghulu untuk sehidup sesurga.

Aku sungguh menaruh hati karena Allah Azza wa Jalla, suamiku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun