Mohon tunggu...
Nurul Azizah
Nurul Azizah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca buku dan menonton film

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pola Kehidupan Masyarakat Cyber

24 Mei 2022   21:47 Diperbarui: 24 Mei 2022   22:24 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Komunikasi merupakan kebutuhan dalam kehidupan bermasyarakat. Proses komunikasi dapat terjadi tanpa disadari, tetapi tidak ada yang tidak menyadarinya. Hal ini sejalan dengan apa yang  dikatakannya. 

Everett Kleinjan yang dikutip oleh Hafied Cangara (2005) yang menyatakan  bahwa komunikasi adalah bagian abadi dari kehidupan manusia seperti halnya bernafas.Selama  seseorang ingin hidup, dia harus berkomunikasi.

 Hakikat manusia untuk mengkomunikasikan  keinginannya dan mengetahui keinginan orang lain adalah awal dari kemampuan manusia untuk  berkomunikasi secara otomatis melalui tanda, dan kemudian memberi makna pada setiap tanda tersebut dalam bentuk bahasa. Komunikasi merupakan kebutuhan dalam kehidupan bermasyarakat. 

Proses komunikasi dapat terjadi tanpa disadari, tetapi tidak ada yang tidak  menyadarinya. Hal ini sejalan dengan apa yang dikatakannya. 

Simbol digunakan dalam komunikasi untuk menyampaikan pesan sehingga pengirim dan penerima dapat memahami apa yang dimaksud dengan simbol. Ide-ide individu dipertukarkan  melalui simbol-simbol dengan makna yang berbeda dalam interaksi ini 

Sebagai produk sosial  dari teknologi komunikasi, budaya siber menggunakan simbol-simbol untuk menyampaikan  pesan. Menurut teori interaksi simbolik, kehidupan sosial pada hakikatnya adalah interaksi  manusia yang melibatkan simbol-simbol. 


Studi tentang teori interaksi simbolik berkaitan dengan  bagaimana orang berkomunikasi satu sama lain menggunakan simbol yang mencerminkan apa  yang mereka maksud, serta dampak simbol-simbol ini pada perilaku mereka yang terlibat dalam interaksi sosial. 

Komunikasi simbolik komunitas cyber menumbuhkan pemahaman bahwa proses penerjemahan pesan dari simbol berupa gambar atau teks ke dalam bahasa verbal merupakan hal yang kritis dan kaya makna, sehingga interaksi simbolik tidak dapat dipisahkan dari budaya komunikasi  masyarakat cyber. 

Tulisan ini mencoba menggambarkan landasan konseptual bagaimana budaya  komunikasi komunitas dunia maya berkembang melalui proses interaksi simbolik. Interaksi sosial menurut teori interaksi simbolik adalah interaksi simbolik. Manusia terlibat satu  sama lain dengan menambahkan simbol-simbol tambahan ke simbol-simbol ini untuk memberi mereka arti penting. 

Ada berbagai asumsi mengenai interaksi a. Masyarakat terdiri dari manusia  yang berinteraksi dan membangun organisasi melalui tindakan kolektif. b. Interpretasi tindakan  merupakan bagian dari interaksi simbolik. 

Hanya reaksi sensorik sederhana yang termasuk dalam  interaksi non-simbolis. Kesimpulannya, interaksi sosial pada dasarnya adalah interaksi simbolik,  menurut gagasan ini.

Manusia berinteraksi dengan orang lain dengan menambahkan simbol,  orang lain memberi makna pada simbol tersebut. Berdasarkan apa yang menjadi dasar kehidupan  manusia, kelompok atau masyarakat, beberapa ahli teori interaksi simbolik menunjuk  komunikasi atau lebih khusus "simbol" sebagai kunci untuk memahami kehidupan manusia.  

Fitur khusus dari kontak manusia disebut sebagai interaksi simbolik. Dalam artian manusia  saling memaknai dan mendefinisikan aktivitasnya masing-masing, baik dalam interaksinya  dengan manusia lain maupun dalam interaksinya dengan lingkungan. 

Sebagai sebuah budaya, internet merupakan konteks institusional dan domestik di mana  teknologi juga merupakan simbol yang memiliki makna tersendiri, dan sebagai bentuk metafora  yang melibatkan konsep-konsep baru teknologi dan hubungannya dengan kehidupan sosial.  

Internet tidak hanya sebatas pengertian teknologi yang menghubungkan fenomena komputer saja, tetapi juga terkadang dalam istilah yang mengandung fenomena sosial seperti yang terjadi  dalam interaksi tatap muka antar individu, walaupun dalam beberapa kasus internet memberikan  kompleksitas dan perbedaan mencolok.  

"Era media kedua" didefinisikan sebagai periode di mana banyak pemirsa telah meninggalkan media tradisional seperti radio, surat kabar, dan televisi. Menurut Holmes, dalam masyarakat  informasi, setiap orang yang menghabiskan lebih banyak waktu terlibat dengan layar komputer  membentuk hubungan dari layar ke layar daripada tatap muka. 

Burhan Bungin mendefinisikan  masyarakat sebagai sekelompok orang yang mendiami suatu wilayah (teritorial), hidup relatif  lama, saling berkomunikasi, memiliki simbol dan aturan tertentu, sistem hukum yang mengatur  tindakan anggota masyarakat, memiliki sistem stratifikasi. , dan sadar menjadi bagian dari  

masyarakat dalam bukunya tentang sosiologi komunikasi. Selo soemarjan dan Soelaiman Soemardi dalam Burhan Bungin sosiologi komunikasi,  menjelaskan bahwa kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Karya,  masyarakat menghasilkan material material culture seperti teknologi dan karya -- karya  kebendaan. Rasa, adalah spiritual culture meliputi unsur mental dan kejiwaan manusia, rasa menghasilkan kaidah - kaidah, nilai - nilai sosial, hukum, dan norma sosial atau yang biasa kita  kenal dengan pranata sosial. 

Cipta, merupakan immaterial culture yaitu bukan budaya yang  menghasilkan gagasan , berbagai teori, wawasan dan semacamnya yang menempatkan karya,  rasa dan cipta pada tempatnya agar sesuai dengan kegunaan dan kepentingannya bagi seluruh masyarkat.  

Kebudayaan merupakan salah satu hasil yang didapatkan dari perkembangan peradaban di masyarakat. Kebudayaan yang dihasilkan adalah budaya -- budaya pencitraan dan makna yang setiap saat dipertukarkan dalam ruang interaksi simbolis. 

Ada tiga kelompok dalam masyarakat cyber, pertama, kelompok yang senantiasa bekerja untuk menciptakan mesin-mesin teknologi informasi. Kedua kelompok yang setiap saat menggunakan mesin-mesin itu untuk mencitpakan karya -- karya imajinasi yang menakjubkan dalam dunia hiper-realitas. Ketiga masyarakat pada umumnya yang setiap hari menggunakan mesin dan tekonologi tersebut diberbagai kehidupan. 

Teori cyber community Burhan Bungin menjelaskan teori komunikasi siber, yang juga dikenal sebagai teori komunitas siber, dalam bukunya Sociological Communication. Teori ini merupakan yang paling mutakhir dalam perkembangan ilmu komunikasi atau sosiologi komunikasi. 

Kajian tentang perkembangan teknologi telematika menjadi pembahasan utama mengenai perkembangan media baru. Kontribusi konstruksi media sosial bagi kehidupan manusia secara keseluruhan dikenal dengan istilah media baru. Keberadaan dunia maya menunjukkan bahwa manusia memiliki kehidupan kedua selain kehidupan biasa. 

Akibat kemajuan teknologi komunikasi, terciptanya masyarakat cyber telah menyebabkan perubahan pola komunikasi. Budaya komunikasi yang dipraktikkan oleh masyarakat cyber melibatkan proses interaksi yang melibatkan simbol-simbol, yang kita sebut sebagai interaksi  simbolik. 

Komunitas siber mengembangkan budaya dan pola komunikasinya sendiri sebagai  hasil dari proses ini. Mereka mengirim komunikasi sebagai kelompok menggunakan teknologi  informasi, yang dibuat melalui penggunaan media sosial. 

Pesan yang disampaikan dalam bentuk simbol-simbol yang memiliki makna, yang memberikan banyak kedalaman komunikasi komunitas dunia maya karena simbol lebih bermakna daripada pesan verbal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun