Mohon tunggu...
Nurul Aulia Alma Putri
Nurul Aulia Alma Putri Mohon Tunggu... Teknologi Radiologi Pencitraan Universitas Airlangga

Saya menyukai seni dan hal apapun mengenai kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Efektivitas Radioterapi: Keselamatan Pasien Terprioritaskan dengan Dosis Aman

18 Juni 2025   22:50 Diperbarui: 18 Juni 2025   22:50 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Ruang Pemeriksaan Radioterapi dengan LINAC Sumber: https://rspauhardjolukito.go.id/layanan-penunjang/851dfeae-accf-11ed-9817-02006791e2f6

Kanker merupakan suatu kondisi medis yang ditandai dengan pertumbuhan sel ganas yang ada di dalam tubuh. Penyebab kanker itu sendiri bisa jadi karena mutasi genetik, atau pola hidup yang tidak sehat. Kanker merupakan penyakit yang dapat menyebabkan risiko kematian, sehingga memerlukan penanganan yang serius. Salah satu pengobatan utama dan efektif pada kanker, yaitu radioterapi yang merupakan terapi radiasi dengan menggunakan sinar-x berenergi tinggi. Cara kerja radioterapi, yaitu dengan menghancurkan sel kanker yang ada di tubuh pasien untuk menghentikan proses pertumbuhan sel kanker agar tidak menyebar ke seluruh jaringan tubuh yang sehat.

Radioterapi menggunakan energi radiasi yang tinggi, jadi apakah radioterapi itu aman?

Menurut BAPETEN, setiap tindakan medis yang menggunakan radiasi itu sudah memiliki standar dan batasan dosis radiasi kepada pasien sesuai dengan jenis penyakitnya itu sendiri. Sehingga radioterapi dikatakan aman, karena dosis yang diberikan akan disesuaikan. Hal ini mengacu pada keselamatan dan keamanan pasien, sehingga diperlukannya penerapan prinsip proteksi radiasi, terutama prinsip ALARA (As Low As Reasonably Achievable). Prinsip ALARA yang berarti penggunaan dosis radiasi serendah mungkin sesuai dengan kebutuhan pasien (Rahman et al., 2020). Oleh karena itu, prinsip ALARA menjadi landasan penting yang harus diterapkan dalam pelaksanaan terapi radiasi terutama pada praktik Radioterapi.

Alat yang digunakan dalam pemeriksaan radioterapi ialah LINAC (Linear Accelerator), yaitu mesin yang menghasilkan radiasi berenergi tinggi dan diarahkan ke tubuh pasien yang terkena kanker untuk proses penghancuran sel kanker. Meskipun energi yang digunakan dalam pemeriksaan radioterapi sangat tinggi, pemberian dosis radiasi tetap dilakukan dengan tepat dan sesuai standar serta kebutuhan pasien (Puspitasari, 2020). Hal ini sejalan dengan asas proteksi radiasi, yaitu optimisasi yang berarti memberikan dosis serendah mungkin agar pasien tetap aman. Prinsip ALARA ( As Low As Reasonably Acchievable) sendiri menekankan penggunaan dosis radiasi serendah mungkin untuk meminimalkan paparan pada pasien namun tetap efektif dan mencapai hasil yang optimal.

Dalam pelaksanaan terapi medis seperti radioterapi, prinsip ALARA merupakan salah satu prinsip proteksi yang perlu diterapkan untuk menjaga keselamatan pasien dari paparan radiasi berlebih. Salah satu implementasi dari penerapan prinsip ALARA, yaitu melalui fraksinasi radiasi. Tujuan fraksinasi sendiri, yaitu untuk meningkatkan efek pada sel kanker agar dapat hancur tanpa merusak jaringan normal/sehat. Pemberian dosis pada radioterapi menggunakan sistem fraksinasi agar proses terapi berjalan secara optimal dan mencapai hasil yang maksimal tanpa merusak jaringan sehat tubuh (Jauhari, 2007). Pasien tidak perlu khawatir menjalani radioterapi, karena dengan adanya penerapan fraksinasi, radiasi akan diberikan secara bertahap dalam dosis kecil dan disesuaikan dengan kebutuhan pasien melalui beberapa sesi. Sebagai contoh, adanya bentuk fraksinasi yang dikenal saat ini ialah hiperfraksinasi, yaitu pemberian dosis kurang dari 1,8 Gy per fraksi. Fraksinasi bekerja dengan membagi dosis radiasi menjadi beberapa bagian kecil dan diberikan kepada pasien secara bertahap. Dengan metode ini maka jaringan sehat memiliki kesempatan untuk melakukan pemulihan sel, sehingga dapat mengurangi efek samping yang ditimbulkan dari radiasi kepada jaringan sehat.

Radioterapi merupakan salah satu metode pengobatan kanker yang efektif dan aman bagi pasien, karena menggunakan radiasi berenergi tinggi yang diarahkan tepat secara langsung pada area yang terkena kanker. Keselamatan pasien menjadi prioritas utama dalam radioterapi, sehingga diperlukan penerapan prinsip proteksi radiasi seperti ALARA. Selain itu, penerapan fraksinasi radiasi juga perlu diterapkan agar dapat meningkatkan efektivitas terapi dalam menghancurkan sel kanker dengan tetap terlindunginya jaringan sehat. Oleh karena itu, pasien tidak perlu khawatir karena pemeriksaan radioterapi telah dirancang tepat dan mengikuti prinsip proteksi radiasi yang ada. Sehingga radioterapi dapat menjadi pilihan dalam pengobatan kanker yang aman dan tepat.

Referensi

Hospitals, S. (2025). Kenali Kanker, Penyebab, Gejala, hingga Cara Mengobatinya. Dipetik Mei 2025, dari https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/apa-itu-kanker

Jauhari, I.h. (2007, Desember 18). Fraksinasi Dosis Radiasi. Diambil kembali dari Pusat Kajian Radiografi Dan Imajing: https://puskaradim.blogspot.com/2007/12/fraksinasi-dosis-radiasi.html

Puspitasari, R. (2020). Analisis Kualitas Berkas Radiasi LINAC Untuk Effektivitas Radioterapi. Jurnal Biosains Pascasarjana, 22(1).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun