Mohon tunggu...
Nurul Alfiatun Nisa
Nurul Alfiatun Nisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mengkritisi Lembaga Keuangan Bank dan Non-Bank

31 Mei 2023   13:02 Diperbarui: 31 Mei 2023   13:07 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Lembaga keuangan, baik bank maupun non-bank, merupakan salah satu pilar penting dalam sistem keuangan suatu negara. Meskipun memiliki peran yang krusial dalam menyediakan dana, pengelolaan risiko, serta pemberian kredit untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, lembaga keuangan juga tidak terlepas dari kekurangan dan kejadian yang patut dikritisi. Dalam opini ini, saya akan mengkritisi beberapa aspek yang berkaitan dengan lembaga keuangan bank dan non-bank.

Pertama-tama, salah satu kritik yang sering muncul terhadap lembaga keuangan, terutama bank, adalah praktik keuangan yang tidak bertanggung jawab. Terkadang, lembaga keuangan lebih fokus pada pencapaian keuntungan finansial daripada memperhatikan kepentingan nasabah. Hal ini terlihat dalam praktik penjualan produk-produk keuangan yang kompleks dan rumit kepada konsumen yang tidak memahami sepenuhnya risiko yang terlibat. Banyak konsumen yang terjebak dalam perjanjian yang merugikan akibat ketidaktahuan mereka, dan hal ini merusak kepercayaan terhadap lembaga keuangan.

Kedua, regulasi yang lemah atau kurang ketat juga menjadi kritik terhadap lembaga keuangan. Terkadang, lembaga keuangan dapat memanfaatkan celah hukum atau keraguan regulasi untuk melaksanakan praktik yang tidak etis. Contohnya adalah kasus kegagalan bank yang mengakibatkan krisis keuangan global pada tahun 2008. Beberapa lembaga keuangan terlibat dalam praktik spekulasi yang berlebihan dan tidak bertanggung jawab, tanpa adanya pengawasan yang memadai dari otoritas yang berwenang. Hal ini menunjukkan perlunya regulasi yang lebih kuat untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan kekuasaan dan melindungi kepentingan publik.

Selanjutnya, kejadian penipuan dan korupsi yang melibatkan lembaga keuangan juga patut menjadi perhatian kritis. Kasus-kasus penipuan dan korupsi yang melibatkan lembaga keuangan tidak hanya merugikan para nasabah, tetapi juga menghancurkan kepercayaan masyarakat terhadap sistem keuangan secara keseluruhan. Penegakan hukum yang tegas dan efektif harus menjadi prioritas dalam menangani kejahatan keuangan ini, serta memperkuat sistem pengawasan dan pemeriksaan internal di lembaga keuangan untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan.

Terakhir, perubahan teknologi dan munculnya fintech telah menghadirkan tantangan baru bagi lembaga keuangan tradisional. Kecepatan dan efisiensi dalam penyediaan layanan keuangan menjadi kebutuhan yang semakin meningkat. Lembaga keuangan bank dan non-bank harus mampu beradaptasi dengan perubahan ini dan memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kualitas layanan serta keamanan transaksi. Namun, kritik dapat muncul jika lembaga keuangan tidak mampu menyediakan perlindungan data yang memadai dan mengantisipasi risiko keamanan yang berkaitan dengan teknologi.

Secara keseluruhan, lembaga keuangan bank dan non-bank memiliki peran yang sangat penting dalam perekonomian. Namun, kritik dan kewaspadaan terhadap praktik yang tidak bertanggung jawab, regulasi yang lemah, penipuan, korupsi, serta tantangan teknologi harus senantiasa diupayakan. Dalam hal ini, penting bagi pemerintah, regulator, dan masyarakat secara bersama-sama untuk mengawasi dan mendorong perubahan positif dalam lembaga keuangan agar dapat memainkan peran mereka secara efektif dan memberikan manfaat bagi masyarakat secara keseluruhan.

Kita dapat melihat beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengatasi kritik dan tantangan yang dihadapi lembaga keuangan bank dan non-bank:

1. Penguatan Regulasi: Penting bagi pemerintah dan regulator untuk memperkuat regulasi yang mengatur lembaga keuangan. Regulasi yang lebih ketat dan efektif dapat membantu mencegah praktik keuangan yang tidak bertanggung jawab, mengurangi risiko sistemik, dan melindungi kepentingan nasabah. Regulator juga perlu meningkatkan pemantauan terhadap lembaga keuangan untuk memastikan kepatuhan terhadap aturan yang ada.

2. Transparansi dan Edukasi: Lembaga keuangan harus mendorong transparansi dalam praktik bisnis mereka. Mereka perlu menyediakan informasi yang jelas dan mudah dimengerti kepada nasabah tentang produk, risiko, dan biaya yang terkait. Selain itu, pendidikan keuangan yang lebih luas juga perlu ditingkatkan, baik kepada nasabah maupun masyarakat umum, sehingga mereka dapat membuat keputusan keuangan yang cerdas dan memahami risiko yang terlibat.

3. Penegakan Hukum yang Tegas: Kasus penipuan dan korupsi yang melibatkan lembaga keuangan harus ditindak dengan tegas. Sistem peradilan harus bekerja efisien dan efektif untuk menegakkan hukum dan menghukum pelaku kejahatan keuangan. Ini akan memberikan sinyal yang kuat bahwa tindakan melawan hukum tidak akan ditoleransi dan dapat membantu memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga keuangan.

4. Inovasi Teknologi: Lembaga keuangan harus memanfaatkan inovasi teknologi untuk meningkatkan layanan dan efisiensi operasional mereka. Penggunaan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI), blockchain, dan keamanan cyber dapat membantu mengurangi risiko kecurangan, meningkatkan pengalaman nasabah, dan memperkuat keamanan transaksi keuangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun