Di kampung adat Cireundeu juga terdapat komunitas alat musik khas tanah Sunda, yakni angklung. Sehingga kami diajak untuk memainkan angklung bersama-sama, dengan memainkan sebuah lagu Sunda. Seperti halnya alat musik pada umumnya, dalam memainkan angklung juga dibutuhkan konsentrasi untuk mengingat notes nada lagu yang dimainkan.Â
Alat musik yang terbuat dari bambu ini dimainkan dengan cara digoyangkan dan terdapat dua jenis angklung yakni angklung dengan nada pentatonis dan diatonis.Â
 Melalui kunjungan ini, kami mendapat begitu banyak pengetahuan sekaligus pengalaman-pengalaman baru yang sulit untuk dilupakan. Masyarakat di Kampung ini juga sangat ramah sehingga kami merasa diterima sebagai pengunjung. Disini juga kami mengenal salah satu kepercayaan yang ada di Jawa Barat yakni kepercayaan Sunda Wiwitan.
Sebagai manusia yang berakal dan berakhlak tentu saja kita harus saling menghargai satu sama lain, bukan justru saling membenci dan menjatuhkan.Â
Selain itu, kami juga belajar tentang bagaimana cara menjaga hubungan kita dengan alam. Hal tersebut dapat kita lakukan dengan tidak membuang sampah ke sembarang tempat. Serta menjaga kelestarian ekosistem yang ada di alam sekitar kita dengan tidak merusak tumbuhan yang kita temui. Akhir kata, sampai jumpa ditulisan-tulisannku selanjutnya dan semoga bermanfaat untuk para pembaca tulisan ini.