Mohon tunggu...
dodo si pahing
dodo si pahing Mohon Tunggu... Buruh - semoga rindumu masih untukku.

Keinginan manusia pasti tidak terbatas, hanya diri sendiri yang bisa mengatur bukan membatasi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Keberanianku Telah Lenyap Kala Kau Menyapa

9 Desember 2019   21:57 Diperbarui: 10 Desember 2019   07:01 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keberanianku lenyap menguap entah kemana mungkin ditenteng gadis berambut ikal sebahu berhidung lancip gegara lewat di depanku bagai angin lembut menyapu daun kering

mulutku hanya mampu berbuka tidak bisa menutup mungkin lalat hinggap pun tak berasa haruskah selalu begitu yang menghayali akan datang dan melumpuhkan 

Ini kali lagi kau tak tampak bayang meski sudah kunanti harummu yang terbang lewat angin seperti kemarin pun sudah mampu meluluhkan keberanianku, hanya mampu meringkuk di depan semboja seperti biasa

Ini kali akan aku coba beranikan menatap galak matamu namun memabukkan seperti candu hingga terasa aku berenang di dalamnya melepaskan ketakutan jika cinta ini bisa menguburku

Ah, sekali lagi keberanianku yang susah disusun bertumpuktumpuk harus runtuh karena tetiba kau menyapaku dengan lembut 

(Pati, 9 Desember 2019)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun