Bali United Juara, Fantastis!

Kemenangan  adalah hasil yang pantas dari hasil perjuangan. Bukan hanya sekadar keberuntungan, pemberian dari seseorang karena kasihan, atapun tanda penghormatan. 

Terlebih  pada pertandingan semestinya kemenangan adalah target maksimal yang harus dimiliki oleh pemain, pelatih, hingga seluruh staf yang berkaitan dengan suatu tim. Karena kemenangan sehingga mencapai tangga juara akan tercatat dalam sejarah. Bukan juara dua, tiga, atau sekedar klub favorit.

Stefano Cuggura tahu itu, karena kemenangan sangat indah rasanya. Makan tempe  bagaikan makan lobster, minum air bening serasa minum kopi, duduk di beranda rumah serasa berada di depan pintu menghadap pantai kuta. Semuanya serasa menyenangkan dan mengenakkan. Begitulah kira-kira yang ingin disampaikan oleh Teco jika menjadi juara. Karena dia sendiri pernah mengalaminya ketika membawa Persija menjadi juara pada tahun sebelumnya.

Mengulas pertandingan tadi, sebenarnya jika melihat perlawanan Semen Padang bukannya tidak ada,  bahkan klub yang berjuluk Kebo sirah ini lebih menguasai pertandingan dan seringkali mengancam pertahanan Bali United. Ketenangan untuk menyelesaikan akhir yang tidak dimiliki oleh pemain Semen Padang yang berakibat kegagalan peluang-peluang kalau di buat persentase lebih dari 75. Di samping ketidaktenangan penyelesaian penyebab lain yang menjadi kegagalan serangan itu adalah pertahanan yang solid dari Bali United.

Pada pertandingan ini kali di stadion H. Agus Salim Bali united datang sebagai penantang tuan rumah Semen Padang. Hanya nilai satu sebenarnya yang diperlukan untuk mengunci juara liga tahun 2019. Namun bukan permainan santai yang diperagakan oleh Bali United namun pertarungan yang ngotot untuk memenangi pertandingan dan terbukti permainan menyerang ala Teco berhasil membawa anak buahnya melesakkian gol ke Semen Padang lewat sundulan Spaco lewat  umpan Paulo Sergio. 1-0 untuk Bali United. Bahkan lagi-lagi Spacolah yang menjadi mimpi buruk bagi Semen Padang pada menit 77 kembali kebobolan untuk kedua kali.

Salut untuk Paulo, meskipun dalam keadaan berduka karena meninggalnya seorang dari anggota keluarganya. Namun sebagai pemain profesional, tetaplah mendahulukan kewajiban sesuai dengan kewajibannya dan seolah-oleh tidak terjadi apa-apa. 

Tetap bermain dengan apik, bahkan bisa menjadi asis utama untuk dua gol yang  dilesakkan Spaco. Namun  bukan berarti kurang memberi hormat bagi Teja yang harus izin. Dua-duanya adalah pilihan pemain, saya kira juga pelatih akan memberikan dispensasi jika ada kepentingan seperti kedua pemain.

Bagi seorang pemain profesional pastilah mengerti betul fungsi dirinya di dalam klub. Sehingga kehadiran atau ketidakhadiran dirinya akan membawa dampak signifikan sangat paham. 

Menjadi juara seperti yang dirasakan Paulo mungkin merupakan obat atas kesedihan. Namun mungkin juga kesedihan Teja  sedikit banyak ada atas izinnya. 

Saya sendiri hanya bisa mengucapkan selamat  untuk yang meraih kemenangan terutama ,Paulo. Anda pemain profesional sejati. Dan terkhusus lagi Bali United pastilah membubung tinggi rasa bahagianya.

Juara liga tahun ini mungkin yang tercepat diraih suatu klub di Indonesia paling tidak tiga tahun terakhir. Sebelumnya Persija yang kebetulan juga saat itu dilatih oleh Teco harus menanti sampai babak kedua berakhir dan memastikan juara. Kalau sebelumnya Bhayangkara FC masih ada dua sisa laga untuk memastikan sebagai juara.