Mohon tunggu...
dodo si pahing
dodo si pahing Mohon Tunggu... Buruh - semoga rindumu masih untukku.

Keinginan manusia pasti tidak terbatas, hanya diri sendiri yang bisa mengatur bukan membatasi.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Tenis Pati Open: Kejuaraan dari Lokal Rasa Nasional

15 Oktober 2019   13:55 Diperbarui: 15 Oktober 2019   14:05 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tenis Pati Open 2019  yang diadakan dari tanggal 11 sampai 13 Oktober 2019 telah berakhir. Pasangan ganda prestasi Bagas Pratama yang berpasangan dengan Athallah Firdianto menjadi kampiun. S

elain kelas prestasi ada juga kejuaraan kelompok Umur 90, 100, dan 110  yang diikuti oleh mantan pemain nasional yang pernah meramaikan dunia tenis Indonesia era 90-an  seperti, Bonit Wiryawan, Sulistyo Wibowo, Noor iman dll.. Untuk pemain putri Yayuk Basuki menurut gosip panitia akan bertanding  tetapi kenyataannya tidak ada, atau sekadar meramaikan pentas? Pintar juga.  

Pati Open adalah kejuaraan tenis yang sudah diagendakan oleh Pelti Pati  lingkupnya pun tidak tanggung-tanggung bukan lagi  antarkabupaten, atau kejuaraan antarpropinsi tapi sudah kejuaraan pro. berskala nasional. 

Sehingga pemain yang diharapkan datang pun adalah pemain nasional yang masih dalam masa edar keemasan atau saat pemain mengalami puncak kariernya seperti Christoper Rungkat, Aldilla Sutjiati, Priska nugraha, Antoni Susanto dll. 

Sangat diharapkan dengan kedatangan pemain muda yang masih  masa jayanya tersebut bisa memberikan magnit bagi pemain muda lainnya. Kalaupun toh yang datang adalah pemain veteran minimal masih memberikan nilai tersendiri bagi perekembangan tenis di Pati, ya tidak apa-apa.

Sebenarnya geliat-geliat  yang menandakan kehidupan pertenisan di Kabupaten pati sangat menggembirakan selain latihan rutin di tingkat klub, pertandingan dalam bentuk kejuaraan sering diadakan di tiap  kecamatan di Kabupaten pati, misalnya PGRI Open, Bupati Cup, Kayen Cup dll. Jadi sudah banyak kegiatan lomba tenis di kabupaten Pati yang diadakan oleh  instansi Negeri maupun swasta secara mandiri.  

Kalau dihitung  di kabupaten Pati ada enam bahkan lebih kejuaraan yang bersifat lokal maupun nasional. Namun disayangkan sampai sekarang pun kejuaraan tersebut masih pada tahap penggembira. Atau hanya ajang silaturahmi pemain. Belum betul-betul memperhatikan aspek pembinaan dari K.U di 10 hingga K.U 17. Jika sudah ada wadah para pemain dan beraneka kejuaraan,  dari akar sudah banyak dilakukan tinggal  ada kemauan untuk pembibitan yang lebih intens.

Olah raga yang  mempunyai federasi atau pengurus secara nasional  dari tahun 1935 secara organisatoris sudah mempunyai  strukutur dari pusat hingga kecamatan. Dan pemain pun sudah tersebar merata. Namun mengguritanya keorganisasian belum menyentuh sampai tahap krusial dari olah raga, yaitu prestasi. Kalau Tenis hanya untuk kesehatan tanpa memperhatikan prestasi maka seseorang melakukan olah raga itu tidak terpacu untuk meningkatkan permainan.  

Gaung kejuaraan olah raga tenis di tingkat lokal harus diakui tidak sekencang olah raga badminton, ataupun sepak bola yang jelas lebih memasyarakat. Untuk menggemakan kegiatan ini diperlukan dana yang tidak sedikit. Namun hanya untuk berjalan sekian tahun PB Pelti biasanya hanya mengandalkan iuran anggota, fee pendaftar kejuaraan, sedikit kucuran APBD, ataupun sumbangan dari perorangan yang jumlahnya belum bisa mendorong para pemain nasional untuk datang. 

Apalah artinya suatu pertandingan yang sifatnya nasional jika hanya bersifat rutin atau hanya memenuhi agenda jika tidak bisa menarik sponsor utama datang, yang berimbas pemain baik akan mengambil bagian. Pertandingan akan semakin bergengsi jika pemain Indonesia berperingkat dunia bersedia datang seperti Christopher Rungkat masih pada kisaran 72 dunia dan pemain  putri Aldilla Sutjiaadi masuk dalam rangking 421 dunia (sumber Indosport.com).

Kedatangan pemain kelas dunia sebagai magnit pemain lainnya untuk mengikuti lomba harus diakui memang luar biasa. Selain pertandingan itu menjadi lebih bergengsi. Kedatangan mereka haruslah memberikan coahing clinic bagi pemain-pemain di daerah. Dari  memukul bola dengan cara forhend, backhand, cara sevice hingga pola bermain sepatutunya didapatkan oleh para penyuka tenis di pati. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun