Mohon tunggu...
Nur Tjahjadi
Nur Tjahjadi Mohon Tunggu... profesional -

Bebas Berekspresi, Kebebasan Akademik, Bebas yang bertanggung jawab...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Indonesia Jadi Sorotan Dunia di Konferensi Copenhagen

4 Desember 2009   10:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:04 1300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

[caption id="attachment_33465" align="aligncenter" width="499" caption="website Konferensi Perubahan Iklim Kopenhagen (http://en.cop15.dk/)"][/caption] Indonesia sedang jadi sorotan dunia, menjelang konferensi perubahan cuaca di Copenhagen 6-18 Desember mendatang.  Mengapa Indonesia yang disorot ?  Karena Indonesa menjadi salah satu negara yang merupakan paru2 dunia, salah satu penghasil Oksigen terbesar di dunia.  Oleh karena itu negara2 besar sangat berkepentingan dengan hutan Indonesia, serta dengan satwa2 liar yang masih ada. Tetapi, kenapa cuma Indonesia saja yang disorot ?  Kenapa negara2 yang tidak mau menandatangani Protokol Kyoto didiamkan saja ? The Guardian, salah satu koran terkemuka di Inggris mengangkat masalah ini, sekaligus juga dengan videonya secara lengkap : 1. Preserving the forests of Indonesia's Aceh province With aid from the Department for International Development, the World Bank is working with NGOs to train local people to protect and expand Indonesia's Aceh province. A Purba ranger explains why the work to conserve Indonesia's forests is vital in battling climate change. Videonya dapat dilihat disini : http://www.guardian.co.uk/environment/video/2009/dec/01/indonesia-forests 2. Sumatran tigers being sold into extinction A new report from the wildlife trade monitoring network Traffic has found that trade in body parts of the Sumatran tiger continues to flourish in Indonesia despite national and international laws to protect this critically endangered species. Video yang ini silahkan lihat di sini : http://www.guardian.co.uk/environment/video/2008/feb/12/sumatran.tiger 3. Flattened forests Remote tribal communities in Papua have for the first time used digital video to tell the outside world about the impact uncontrolled logging is having on their traditional way of life. Training was provided by London-based Environmental Investigation Agency and Jakarta-based, Telapak. Providing financial incentives to developing countries to reduce deforestation will be high on the agenda at the Bali UN climate change conference. Dan tentang perataan hutan di Papua, silahkan simak videonya di sini : http://www.guardian.co.uk/environment/video/2007/nov/30/logging Presiden SBY, Menteri Keuangan, Menteri Kehutanan, Menteri Kelautan beserta beberapa Gubernur dan Bupati juga akan menghadiri konferensi ini. Mudah2an saja bukan hanya Indonesia yang ditekan agar jangan merusak hutan dan lingkungan.  Yang namanya pembangunan pastilah harus merusak hutan, tapi ya mungkin jangan semuanya.  Seyogianya negara industri seperti Amerika, Australia dan Kanada yang tidak mau mengikuti protokol Kyoto juga harus ditekan supaya mau mengikuti aturan main nya, agar keadaan bumi ini tidak semakin parah.  Karena ketiga negara itu tidak mau ikut aturan, maka India dan Cina juga  akan mengikuti jejak Amerika, Australia dan Kanada.  Kaena negara2 industri ini juga termasuk yang terbesar dalam menyumbangkan gas CO2 ke udara juga polutan2 lainnya. Rencananya, 170 kepala negara akan menghadiri konferensi tersebut.  tetapi kalau cuma hadir saja, buat apa?  Setelah hadir, masing2 negara cuek mengotori alam sekitar.   Menyumbangkan gas CO2 sebanyak2nya ke udara.  Membuat bumi semakin panas.  Es di kutub utara dan selatan semakin habis.  Permukaan air laut naik terus menerus. Yah moga2 saja bumi yang dihuni oleh 7.000.000.000 (tujuh milyar) manusia ini bisa dipelihara secara bersama2.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun