Mohon tunggu...
Nursini Rais
Nursini Rais Mohon Tunggu... Administrasi - Lahir di Pesisir Selatan, Sumatera Barat, tahun 1954.

Nenek 5 cucu, senang dipanggil Nenek. Menulis di usia senja sambil menunggu ajal menjemput.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hak Konsumen Dicatut melalui Gas Tiga Kilogram

15 September 2018   21:15 Diperbarui: 15 September 2018   21:47 562
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PT Pertamina (Persero), resmi menjual tabung gas elpiji 3 kilogram (kg) nonsubsidi kepada masyarakat umum. Penjualan mulai dilakukan mulai tanggal 1 Juli 2018.

Direktur Jendral Minyak dan Gas Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Djoko Siswanto mengatakan, penjualan tabung gas elpiji 3 kg nonsubsidi bisa mencegah subsidi yang tidak  tepat sasaran. (economy.okezone.com, 09/07/2018).

Bagi masyarakat akar rumput, apa pun keputusan pemerintah mereka tetap menerima. Yang penting, pasokannya cukup dan merata. Kapan mau beli stok tersedia.

Saya mengakui, selama ini gas bersubsidi memang banyak salah sasaran. Termasuk oleh saya sendiri.  Alasannya  simpel. Kalau ada yang murah kenapa beli yang mahal. Selain itu, gas 3 kg lebih praktis dan ringan. Kapan habis saya bisa membelinya sendiri tanpa minta bantuan suami.

Yang bikin kesal, hak konsumen dicatut. Sudah harganya mahal, isi tabungnya dikurangi.

Tabung melon kondisi kosong. Dokumen pribadi
Tabung melon kondisi kosong. Dokumen pribadi
Tanggal 24 Agustus  2018 lalu saya membeli dua gas bertabung melon di warung desa tetangga. Harganya  Rp 35.000 per tabung. Dalam  waktu bersamaan dan di warung itu juga saya membeli  1 tabung isi 12 kg seharga Rp 170.000. Kok banyak banget Nek? Ya, mumpung lagi ada yang nyetir.

Sampai di rumah saya timbang. Ternyata berat  1 melon cuma 7,00 kg. Berarti, masing-masing tabung berisi 2,00 kg gas. Hitungannya per kilo 17.500. Ya, sudah. Yang penting kapan butuh, barangnya ada.

Tidak ada penyelewengan pada gas 12 kg. berat total 27 kg. dokumen pribadi
Tidak ada penyelewengan pada gas 12 kg. berat total 27 kg. dokumen pribadi
Didorong rasa ingin tahu, saya beralih ke tabung 12 kilo. Pada sisi depannya tercatat, "berat kosong 15 kg." Saya puas. Berat keseluruhan 27 kg. Faktanya, tidak ada penyelewengan tabung yang besar.  (Rata-rata Rp 14.417 per kg).

Saya masih penasaran, apakah setiap pedagang menjual gas 3 kg  isinya tidak utuh.  Tadi pagi, saya beli lagi pada warung dan desa berbeda seharga Rp 30.000, dengan berat 7,50 kg. Lumayan. Tertipu  level rendah .  Isi bersih 2,50 kg. (12.000 per kg).

Gas 3 kg, asli dari warung. Berat total 7,50 kg. Dokumen pribadi
Gas 3 kg, asli dari warung. Berat total 7,50 kg. Dokumen pribadi
Dari awal saya sudah curiga. Tabung-tabung 3 kg yang saya beli itu  tidak bersegel. Hanya pakai tutup plastik warna merah. Karena tak ada pilihan lain saya tetap membeli.

Dalam kurun 2018, saya tak pernah lagi terbeli gas melon yang isinya cukup. Cuma kurangnya tidak separah sekarang.  Berkisar kg  0,20-0,25 kg. (Berat wadah dan isi, 7,80-7,75). Walaupun dalam keadaan tersegel plastik putih, tapi longgar sekali tarik langsung copot, tanpa diblaster.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun