Jangan khawatir keselamatan mereka. Anda cukup mengawasinya dari dekat. Sebab, di sepanjang pantai, berjejeran plataran tempat duduk beratap rumbia, yang menaungi anda dari sengatan matahari.  Cuma  semeter dari  pertemuan air dan pasir.
Jika  lapar, penjual makanan siap menyediakan layanan. Tarif yang dibandrol tidak lebih dari harga pasaran. Dari awal kesepakatannya memang begitu, tidak dibenarkan menjual barang di atas standar. Rata-rata warungnya berjarak 3-4 meter dari bibir pantai.Â
Dua jam nongkrong di sana, saya gemes  menyaksikan tingkah anak-anak. Menyantap makanan tiada henti. Puas berendam, mereka ke darat. Terus mencomot jajanan dari warung. Kemudian  kembali nyebur ke danau, berenang sambil mengunyah. Ada juga yang menyendok dan melahap pop mie sembari berendam. Â
Pantai Pasir panjang  juga terbuka untuk pengunjung dari kaula remaja.  Asal tidak melanggar tata susila dan agama. Sebab, kultur sosial masyarakat Tanjung Tanah terkenal santun dan agamais. Lagi pula, arenanya yang terbuka lepas bebas hambatan. Di belakang membentang sawah yang luas, di depan terhampar danau nan biru. Semuanya serba terbuka dan transparan.Tiada faktor bagi pasangan muda mudi untuk mengundang hasrat berbuat macam-macam.Â
Kalau hadir pada waktu yang  tepat, sekira pukul 11.00, Anda berpeluang bertemu nelayan pulang dari melaut. Di sana anda akan dapat membeli ikan segar. Ada juga lokan, siput, dan udang  yang baru ditangguk dari danau. Harga yang ditawarkan pun tidak berbeda dengan penjualan di Pasar Sore dan Pasar Pagi Tanjung Tanah.
Nah tunggu apa lagi. Ajaklah orang-orang terdekat Anda  ke sana. Mumpung masih ada kesempatan.