Mohon tunggu...
Nursekha ilhamramdhani
Nursekha ilhamramdhani Mohon Tunggu... mahasiswa

mahasiswa yang selalu berkelana

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pemetaan Jalur Pendakian, Spesies Flora dan Fauna di Lereng Gunung Slamet, Baturraden oleh Wana Karya Lestari Kemutug Lor

6 November 2023   20:42 Diperbarui: 6 November 2023   20:50 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Literasi ekologi merupakan sebuah keadaan dimana indidvidu memiliki pengetahuan dan sikap yang baik tentang lingkungan hidup serta mampu bertindak yang memiliki dampak positif untuk lingkungan. Orang yang memiliki literasi ekologi adalah orang yang menyadari bahwa lingkungan hidup adalah hal yang sangat penting untuk dijaga dan di rawat karena berfungsi sebagai tempat tinggal, sumber pangan, dan berkembangnya kehidupan ( Wahid, 2016). Literasi ekologi harus dimiliki oleh seluruh individu tanpa memandang usia dan jenis kelamin, agar kelestarian lingkungan sebagai sistem ekologi senantiasa ajeg. Hal ini sudah mulai di lakukan oleh warga Kemutug Lor, Baturraden, kab Banyumas dengan meyadari adanya potensi besar yang bisa di cari, di kembangkan, dan di rawat kealamiannya di lereng gunung Slamet ini.

Pada tahun 2022 desa kemutug lor membentuk organisasi bernama Wana Karya Lestari yang awalnya bertujuan untuk menggali potensi tumbuhan atau tanaman yang bisa di kembangkan di lereng gunung Slamet yang dapat menjadi produk khas daerah Banyumas itu sendiri. Kemudian setelah berjalan 3 bulan, muncul wacana untuk pemetaan jalur pendakian gunung Slametyang bekerjasama dengan tim OpenStreetMap, dan pemetaan flora dan fauna yang ada di gunung Slamet. Selain di bantu tim OSM, datang juga bantuan dari unit pandu lingkungan UNSOED yang akan membantu di pemetaan jalur pendakian dan pemetaan flora dan fauna di lereng gunung slamet sebagai kegiatan pengabdian kepada Masyarakat dalam program peningkatan ketahanan ekonomi Masyarakat sekitar hutan.

Kegiatan yang di cetuskan oleh pak Daryono ini awalnya untuk menumbuhkan rasa kepedulian, dan memajukan Masyarakat sekitar baturraden dan menunjukan bahwa alam terutama gunung itu memiliki banyak potensi yang tentunya dapat di manfaatkan oleh semua warga sekitar gunung slamet yang dapat memajukan perekonomian Masyarakat lereng gunung slamet. Selain itu perbaikan dan pemasangan penunjuk jalur juga di sepanjang jalur pendakian gunung Slamet. Harapannya jalur pendakian gunung Slamet ramai di kunjungi para pendaki dan nantinya dapat menjadi pusat pendakian gunung Slamet di Jawa Tengah. Nantinya efek ini akan menaikkan ekonomi Masyarakat sekitar baik yang berjualan atau yang lainnya.

Kegiatan ini menunjukan kepekaan pak Daryono sebagai penggerak kegiatan ini di lingkungan sekitarnya, beliau senantiasa mencari potensi lingkungannya untuk meningkatkan perekonomian Masyarakat. Hal ini menunjukan bahwa pak Daryono adalah orang yang sadar akan literasi ekologi, terutama di bidang memajukan perekonomian Masyarakat. Harapannya desa kemutug lor dengan Wana Karya Lestarinya dapat dikenal oleh Masyarakat luas di Banyumas, dan juga di luar Banyumas, bahkan sampai nasional bahwa di desa kecil itu pun masih ada kegiatan yang melek dan sadar akan literasi ekologi. Tentunya ini perlu kita cermati sebagai Masyarakat umum bahwa kita perlu sadar akan keadaan, potensi, serta menjaga lingkungan kita agar tetap sama seperti khalayaknya lingkungan, agar kehidupan kita selalu seimbang dengan alam sekitar, serta hal itupun akan mempengaruhi kehidupan lain di sekitar lingkungsn kita.

Literasi ekologi dapat dinyatakan sebagai satu kesatuan antara pengetahuan dan lingkungan, sikap positif terhadap lingkungan dan keterampilan dalam menjaga lingkungan. Literasi ekologidapat di kembangkan di manapun terutama di lingkungan yang tentunya memiliki keragaman flora dan fauna yang tentunya dapat di kembangkan dari segi manapun tanpa merusak lingkungan aslinya. Dalam hal ini pak Daryono di segi daya tarik jalur pendakian gunung Slamet yang masih alami, dan di olah sedemikian rupa agar dapat menarik di sisi pengelolaan, keadaan jalur, ketersediaan basecamp, dan teknologi pemetaan dengan menggunakan peta satelit tentunya dapat meminimalisir para pendaki yang dapat keluar jalur kemudian tersesat, dan banyak fitur lain di pemetaan OpenStreetMap yang dapat di gunakan.

Dokpri
Dokpri

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun