Mohon tunggu...
Nur Patimah
Nur Patimah Mohon Tunggu... Mahasiswa S1

NIM: 43221120052 | Program Studi: Sarjana Akuntansi | Fakultas: Ekonomi dan Bisnis | Jurusan: Akuntansi | Universitas: Universitas Mercu Buana | Dosen: Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Kebatinan Ki Ageng Suryomentaram pada Upaya Pencegahan Korupsi dan Transformasi Memimpin Diri Sendiri

21 November 2024   23:03 Diperbarui: 21 November 2024   23:03 1609
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Implementasi:

  • Penguatan integritas pribadi: Secara aktif memeriksa diri untuk melihat apakah tindakan kita sudah selaras dengan nilai-nilai etika yang tinggi.
  • Kepemimpinan yang berpegang teguh pada moralitas: Memimpin dengan keteladanan dan menghindari tindakan yang dapat merusak reputasi dan integritas, baik secara pribadi maupun institusional.

Kebatinan Ki Ageng Suryomentaram menawarkan wawasan yang dalam mengenai pencegahan korupsi dan transformasi dalam memimpin diri sendiri, yang sangat relevan dalam konteks kehidupan modern, terutama dalam upaya membangun karakter yang kuat dan integritas pribadi. 

Ajaran beliau memberikan dasar yang kokoh bagi siapa saja yang ingin memahami cara mengelola kehidupan batin secara bijaksana, menghindari perilaku negatif seperti korupsi, serta membentuk kepemimpinan yang penuh tanggung jawab.

1. Pengendalian Keinginan (Karep) untuk Mencegah Korupsi

Ki Ageng Suryomentaram mengajarkan bahwa karep (keinginan) adalah kekuatan yang menggerakkan manusia, dan jika tidak terkendali, dapat menyebabkan penderitaan serta membawa seseorang pada perilaku yang tidak etis. Dalam konteks korupsi, karep yang tidak terkelola dengan baik bisa mendorong seseorang untuk mengejar kekayaan (semat), kehormatan (derajat), dan kekuasaan (keramat) dengan cara yang tidak jujur, termasuk melalui korupsi.

Ajaran ini mengajarkan pentingnya nyawang (melihat) atau kesadaran diri terhadap keinginan kita. Seorang individu yang tidak dapat melihat dan mengendalikan karep-nya akan mudah terhanyut dalam ambisi pribadi yang mementingkan keuntungan sesaat, yang sering kali mengarah pada perilaku korup. 

Dalam hal ini, pangawikan pribadi---pengetahuan mendalam tentang diri sendiri---menjadi kunci untuk menghindari godaan-godaan duniawi yang bisa menjerumuskan seseorang pada korupsi. Dengan memahami dan mengelola karep dengan bijaksana, seseorang dapat bertindak dengan integritas dan mengutamakan kepentingan orang banyak, bukan hanya kepentingan pribadi.

2. Kepemimpinan yang Berintegritas Melalui Pengendalian Diri

Dalam ajaran Ki Ageng Suryomentaram, transformasi dalam memimpin diri sendiri dimulai dengan pemahaman mendalam tentang karep dan rasa. Seorang pemimpin yang baik harus mampu mengendalikan keinginan dan emosi pribadinya, serta bertindak dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab. 

Kawruh Jiwa mengajarkan pentingnya kemampuan untuk melihat keinginan diri (nyawang karep), serta tidak membiarkan diri terjebak dalam keinginan yang bisa merusak keseimbangan batin dan moral.

Pemimpin yang bisa nyawang keinginannya dengan bijaksana akan lebih mampu membuat keputusan yang adil dan penuh pertimbangan, mengutamakan kebaikan bersama daripada kepentingan pribadi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun