Mohon tunggu...
UlisNurlis
UlisNurlis Mohon Tunggu... Sejarawan - Proses tidak menghianati hasil

Alumni Ilmu Sejarah Universitas Andalas Padang

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tetap Sahabat Walau Jarak Memisahkan

9 Mei 2019   03:31 Diperbarui: 9 Mei 2019   04:08 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku tersenyum dengan memori usang yang membingkai rapih dalam benakku
Kukenang satu persatu cerita perjalananku saat mengenalmu

Tak pernah terbayang oleh ku bisa berjabat tangan dan berjumpa denganmu di kampung itu

Kesadaran menepis lamunanku bahwa jarak tidak menghalangi pertemuan kita, Walau memang butuh waktu

Aku ingin ingatanku tidak melupakan moment itu, kuharap begitupun denganmu

Kau jadi teman dalam ceritaku
Kau jadi sahabat dalam perjalanan hidupku
Kau jadi saudara dalam langkahku
Kau jadi saksi dalam susah dan senangku
Kau tidak menilaiku dari sisi tertentu
Kau bentangkan tangan menyambutku apa adanya

Kau tidak memandang jarak untuk tetap berbagi denganku
Kau terima aku sebagai sahabat dengan segala keterbatasanku.

Akan kubantah ingatanku agar tidak melupakanmu walau sekalipun.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun