Mohon tunggu...
Nurlinda Kurnia Dewi
Nurlinda Kurnia Dewi Mohon Tunggu... Mahasiswa

Seorang mahasiswa UNISA Yogyakarta yang disuruh bikin tugas meresume

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

MATAF 1 UNISA Yogyakarta

17 September 2025   13:27 Diperbarui: 17 September 2025   18:56 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pada tanggal 16 September 2025, Universitas 'Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta mengadakan Masa Ta'aruf (MATAF) Universitas yang diikuti oleh mahasiswa baru. Mataf dibuka dengan penyambutan serta pemakaian almet yang menyimbolkan bahwa mahasiswa baru telah secara resmi menjadi bagian dari keluarga UNISA.

Dalam acara mataf itu terdapat 3 pembicara yang dihadirkan. Pembicara itu memberikan edukasi bagi para mahasiswa baru.Berikut ringkasan isi materi yang diberikan para pembicara:

1.Prof. Dr. Mufdillah, S.Pd., S.SiT., M.Sc.

Mengusung tema "Negara Pancasila Sebagai  Darul Ahdi Wa Syahadah",Prof. Mufdillah memaparkan cita-cita Muhammadiyah adalah mewujudkan negara Indonesia sebagai"Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafuur", yaitu suatu negeri yang baik dan berada dalam ampunan Allah.

Darul berarti rumah/negara, Adi berarti perjanjian/kesepakatan. Darul ahdi wa syahadah Adalah prinsip Muhamamdiyah tentang Indonesia sebagai negara hasil kesepakatan (ahdi) seluruh elemen bangsa, sekaligus tempat persaksian (syahadah) bagi umat islam untuk memberi kontribusi terbaik.

Latar belakangnya karena Indonesia menghadapi tantangan disintegrasi, radikalisme, dan pragmatisme politik sehingga diperlukan landasan teologis-ideologis bagi umat Islam, khususnya Muhammadiyah, dalam bernegara. Berdasarkan konsensus nasional berupa Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, ditegaskan bahwa Indonesia bukan darul harb atau darul kufr, melainkan rumah bersama untuk hidup, bekerja, dan beribadah.

Tujuan Utamanya adalah meneguhkan komitmen kebangsaan sebagai amanah Allah, membuktikan peran umat Islam dalam pembangunan bangsa, menguatkan nilai Islam rahmatan lil 'alamin dalam konteks NKRI, serta mencegah perpecahan dengan memperkokoh persatuan dalam keberagaman.

Prinsip-Prinsip Darul Ahdi wa Syahadah adalah menghormati kesepakatan nasional, meneguhkan iman melalui amal shalih, menjadi warga negara yang bertanggung jawab, serta berperan dalam membangun peradaban utama.

Harapan & implementasi umat Islam, khususnya Muhammadiyah, diharapkan mampu memberi teladan terbaik dalam berbangsa dan bernegara, mewujudkan masyarakat utama (khaira ummah) melalui amal nyata di bidang pendidikan, kesehatan, sosial, politik, dan ekonomi, serta menjaga Indonesia sebagai rumah damai, adil, dan makmur yang perjuangannya dilanjutkan oleh generasi muda dengan semangat Islam berkemajuan.

Pahlawan Nasional dari Muhammadiyah. Tokoh-tokoh Muhammadiyah telah memberi kontribusi besar bagi bangsa, dan penetapan sebagian di antaranya sebagai Pahlawan Nasional membuktikan peran penting gerakan Islam berkemajuan dalam sejarah Indonesia.

Negara Pancasila sesuai dengan Islam. Pancasila sejalan dengan Islam karena memuat nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, musyawarah, dan keadilan yang mencerminkan prinsip rahmatan lil-'alamin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun