Mohon tunggu...
Nur Laili Agustin
Nur Laili Agustin Mohon Tunggu... UIN SUNAN AMPEL SURABAYA

mahasiswi aktif S1 Ilmu Ekonomi UIN Sunan Ampel Surabaya, hobi saya menonton film dan bernyanyi

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Konflik Lahan Masyarakat Kapa dan Perusahaan Sawit Wilmar yang Mempengaruhi Kemiskinan Struktural dan Kultural

12 Maret 2025   00:32 Diperbarui: 12 Maret 2025   00:32 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tanah pertanian warga Kapa, yang dimasukkan ke dalam perusahaan untuk menanam sawit (Sumber: dokumen warga)

Beberapa aspek kemiskinan kultural yang terlihat di masyarakat Kapa termasuk, banyak warga merasa bahwa perubahan tidak mungkin dicapai, sehingga mereka tidak berusaha untuk memperjuangkan hak-hak mereka (bersifat apatis). Ada ketergantungan pada bantuan luar tanpa adanya keinginan untuk mandiri, yang memfasilitasi kondisi ekonomi mereka.

Konflik antara masyarakat Kapa dan PT PHP bukan sekadar masalah agraria; ia mencerminkan kedalaman struktural dan kultural. Ketidakmampuan masyarakat untuk mengakses tanah dan sumber-sumber ekonomi menyebabkan mereka terjebak dalam siklus kemiskinan. Sebaliknya, budaya pasrah dan kurangnya keterlibatan aktif dalam perubahan sosial membuat situasi semakin sulit untuk diubah.

Dalam konteks ini, penyelesaian konflik membutuhkan pendekatan yang mempertimbangkan kedua aspek tersebut---memperbaiki struktur sosial yang ada agar masyarakat dapat mengakses sumber daya secara adil, serta mendorong perubahan kultural agar masyarakat lebih proaktif dalam memperjuangkan hak-hak mereka.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun