Mohon tunggu...
Nurlaili Nunung
Nurlaili Nunung Mohon Tunggu... Lainnya - freelance

share to everyone

Selanjutnya

Tutup

Nature

Strategi Pengelolaan Sampah di TPA Talangagung Kabupaten Malang

20 Mei 2019   22:48 Diperbarui: 20 Mei 2019   23:47 1539
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

LATAR BELAKANG

Sampah merupakan salah satu permasalahan yang patut untuk diperhatikan. Sampah juga merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari kehidupan manusia, karena pada dasarnya setiap aktivitas manusia hampir selalu menghasilkan sampah. Volume peningkatan sampah sebanding dengan meningkatnya tingkat konsumsi manusia, dan semakin hari semakin meningkat sejalan dengan pertumbuhan masyarakat dan segala aktivitasnya.

Untuk menanggulangi pemasalahan sampah yang terjadi di kawasan Kabupaten Malang dan sekitarnya, maka dibangunlah  Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di kawasan Talang Agung, Kepanjen, Kab. Malang. Fungsi TPA Talang Agung bukan  hanya sebagai tempat penampungan sampah akhir saja, tetapi juga menjadi salah satu tempat wisata edukasional di Indonesia.

Pemanfaatan sampah harus diprioritaskan sebelum terjadinya pencemaran lingkungan yang mengganggu kesehatan masyarakat. Sebagai usaha meminimalisir dampak negative yang ditimbulkan dari keberadaan TPA ini adalah pemanfaatan limbah sampah untuk dijadikan biogas, kompos dan lain sebagainya.

SISTEM PENGELOLAN GAS METHANE

sampah tidaklah hanya sekedar tumpukan barang barang bekas namun sampah juga bisa di manfaat untuk  sesuatu yang dapat di manfaatkan oleh masyarakat salah satunya  gas methane (CH4). Dalam pemanfaatan gas methane diperlukan perlakuan khusus yaitu dengan system pengendalian gas methane. Berikut ini adalah system pengendalian gas methane dari tumpukan-tumpukan sampah  yang masih bisa di olah untuk barang yang lebih bermanfaat yang ada pada TPST Talang Agung, Kepanjen, Kabupaten Malang.

Diagram Alir Pengendalian dan Pemanfaatan Gas Methane

Tumukan-tumpukan  sampah akan menyebabkan reaksi yang menimbulkan gas CH4 (Methane), gas methane tersebut merupakan bau- bau busuk yang keluar ke udara. Pada TPST Talang Agung ini pengelolam  gas methane diawali dengan instalasi penangkapan gas methane yang dilakukan agar gas methane tidak menyebar ke udara karena gas methane merupakan salah satu gas yang  beracun. Pengelolan gas methane dilakukan dengan memberikan pipa-pipa pada tumpukan sampah yang tentunya di muali sejak awal pembuangan sampah pada tempak yang telah disediakan, telah memenuhi standart pakai untuk TPS dengan system semi sanitary dan control landfill.

Namun pada saat pengelolaan, gas methane masih bercampur dan harus dipisahkan dengan air lindi. Sementara itu, gas methane hanya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat setalah terpisah dari air lindi karenanya dilakukan instalasi pemurnian gas methane pada tahap selanjutnya. Dengan dilakukannya tahap tersebut maka gas methane murni dapat dimanfaatkan untuk memenuhi beberapa kebutuhan masyarakat,

Namun dibalik itu masih ada proses kontrol yang harus dilakukan agar gas methane tidak mencemari lingkungan sekitar. Dengan demikina di lakukan inovasi baru dengan di hadirkannya air mandi hangat gas methane (air anget susu tante) dana dari air anget tersebut di peroleh dari seumbangan sukarel dari masyarakat setempat, manfaat dari gas methane sudah di rasakan oleh masyarakat sekitar/area TPST Talang Agung.

SEBAGAI KOMPOS

Salah satu strategi pengelolaan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Talangagung yaitu pembuatan kompos. Kompos disini terbuat dari sampah-sampah organik. Sampah organik yang digunakan berasal dari sisa sampah dapur, daun-daun kering, kulit buah-buahan, dan lain sebagainya.

Dalam kesempatan kali ini kami mendapatkan narasumber yaitu Bapak Nur. Beliau telah bekerja di TPA Talangagung ini selama 2 tahun, sebagai  salah satu pekerja pengelolaan sampah di tempat tersebut. Pak Nur memberikan informasi bahwasanya pengelolaan sampah menjadi kompos ini merupakan milik pribadi bukan dari TPA Talangagung.

Beliau juga sedikit menjelaskan bagaimana proses sampah sampah disini dimanfaatkan menjadi kompos. Proses diawali dengan pemilahan sampah yang basah. Jadi tidak semua sampah yang dikirim ke TPA ini dapat digunakan untuk kompos. Sampah yang diangkut oleh truck-truck sebagian di taruh dibak (seperti gambar dibawah). Bak penampung ini berfungsi sebagai pengering sampah-sampah yang basah, sekaligus sebagai wadah pemisah dengan sampah plastik lainnnya yang dilakukan secara manual.

Proses kedua yang dilakukan yaitu menjadikan sampah basah menjadi bagian yang lebih kecil dengan menggunakan mesin.

Proses selanjutnya yaitu penimbunan sampah-sampah basah selama kurang lebih 1 bulan. Hal ini dilakukan agar sampah yang akan dijadikan kompos organik ini benar-benar kering. Pada proses ini dilakukan di bak penampungan sampah-sampah yang telah disediakan.

Proses terakhir yaitu pengayaan. Pada proses ini pemisahan antara hasil kompos yang kasar dan lembut. Kompos yang digunakan yaitu hasil yang benar benar lembut. Tekstur yang didapatkan seperti pasir. Maka kompos siap digunakan untuk penyuburan tanaman.

Proses dari awal hingga akhir banyak dilakukan secara manual, seperti halnya pemilahan sampah organik dan plastik, serta penyaringan (penyaringan) kompos yang kasar dan lembut. Sangat disayangkan, saat observasi dilakukan sedang tidak ada aktivitas pengolahan sampah-sampah di TPA ini menjadi kompos. Kami hanya mendapatkan informasi melalui narasumber (Pak Nur) dan sisa sisa produksi sebelumnya.

BANK SAMPAH

TPA Talangagung juga menghasilkan uang dengan adanya bank sampah. Bank sampah didirikan dengan tujuan untuk mengurangi banyaknya sampah di TPA Talangagung. Bank sampah dapat menjadi solusi pengelolaan sampah di TPA Talangagung. Bank sampah mempunyai nasabah yang siap menyetor sampah dari TPA Talangagung.

Dengan adanya bank sampah, sampah yang ada di TPA Talangagung dapat berkurang dan diolah kembali. sistem yang berlaku adalah menampung sampah dari para pemulung. Di sekitar lokasi TPA Talangagung, banyak pemulung sampah yang mencari sampah yang dapat didaur ulang di TPA Talangagung. Sampah yang masuk ke TPA Talangagung dipilah kembali. sampah yang dipilah adalah sampah anorganik. Sampah-sampah tersebut dikumpulkan oleh para pemulung kemudian disetorkan ke bank sampah.

Selain sebagai solusi pengendalian sampah yang masuk ke TPA Talangagung, bank sampah juga menjadi salah satu sumber pendapatan dari penduduk sekitar. Penduduk sekitar memanfaatkan sampah anorganik yang ada di TPA Talangagung. Kemudian disetorkan atau dijual kepada bank sampah.

TPA Talangagung menjadi solusi bagi permasalahan sampah di wilayah Malang. Sampah-sampah yang masuk ke TPA dikelola dengan baik berupa gas methan, pupuk kompos, hingga keberadaan bank sampah untuk dilah kembali. Sehingga sampah-sampah tersebut tidak hanya berupa tumpukan-tumpukan yang tidak berguna. Melainkan selain menadi sumber energi juga menjadi salah satu sumber pendapatan bagi masyarakat. sehingga, sampah-sampah tersebut dapat membantu menyejahterakan masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun