Mohon tunggu...
Nur Kholidah
Nur Kholidah Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Menabung dan Berinvestasi dalam Islam

29 Mei 2015   13:56 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:29 1446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Oleh : Nur Kholidah Mahasiswi Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Prodi Keuangan dan Perbankan Syariah

Kita semua tahu bahwa menabung kini merupakan hal yang sangat penting dilakukan. Karena tabungan dapat kita gunakan sebagai bekal masa depan ataupun untuk tujuan berjaga-jaga. Dalam menabung, terutama di institusi perbankan, mungkin kita tidak akan terlepas dari adanya bunga. Namun, kini bunga hanya diterapkan pada lembaga keuangan konvensional. Karena kini telah banyak lembaga keungan syariah yang harus meninggalkan sistem bunga dan menggantikannya dengan sistem bagi hasil.

Menabung adalah tindakan yang dianjurkan oleh Islam, karena dengan menabung berarti seorang muslim mempersiapkan diri untuk pelaksanaan perencanaan masa yang akan datang sekaligus untuk menghadapi hal – hal yang tidak diinginkan. Dalam Al-Qur’an terdapat ayat-ayat yang secara tidak langsung telah memerintahkan kaum muslimin untuk mempersiapkan hari esok secara lebih baik, seperti dalam Q.S. An-Nisa ayat 9 dan Q.S. Al-Baqarah ayat 266 yang menyatakan bahwa “Allah memerintahkan manusia untuk mengantisipasi dan mempersiapkan masa depan untuk keturunan baik secara rohani/iman maupun secara ekonomi”.

Menabung adalah salah satu langkah dari persiapan tersebut. Alokasi anggaran konsumsi seorang muslim akan mempengaruhi keputusannya dalam menabung dan investasi.

Bukti lain bahwa Islam sangat mendorong kegiatan menabung dan investasi adalah bahwa dalam berbagai aturan Islam dalam mengelola harta membawa implikasi positif pada tabungan dan investasi ini, misalnya larangan terhadap penumpukan harta, pengenaan zakat pada harta yang menganggur melebihi batas waktu tertentu.

Lalu bagaimana perbedaan MENABUNG dan BERINVESTASI ?

Tabungan lebih banyak diperuntukkan untuk jangka pendek atau berjaga-jaga, pertumbuhan nilai aset sangat lambat dan minim resiko/hampir tidak beresiko apapun. Sedangkan Investasi banyak diperuntukkan untuk kepentingan jangka panjang. Investasi tidak digunakan untuk kepentingan mendadak atau untuk jaga-jaga, pertumbuhan atau penambahan nilai aset lebih cepat, dan lebih beresiko tetapi dapat memberikan keuntungan yang lebih banyak.

Seseorang biasanya akan menabung sebagian dari pendapatnya dengan beragam motif, antara lain : (1) untuk berjaga-jaga terhadap ketidakpastian masa depan, (2) untuk persiapan pembelian suatu barang konsumsi dimasa depan, serta (3) untuk mengakumulasikan kekayaannya.

Demikian pula, seseorang akan mengalokasikan sebagian dari anggarannya untuk investasi, yaitu menanamkannya pada sektor produktif. Dengan investasi maka seseorang rela mengorbankan konsumsinya sekarang dengan harapan akan mendapat hasil (return) dimasa datang. Dengan adanya return dimasa datang berarti akan terjadi akumulasi kekayaan yang dapat meningkatkan kesejahteraan hidup.

Investasi :

Investasi diartikan sebagai penanaman uang atau di suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memproleh keuntungan. Pada dasarnya investasi adalah membeli suatu aset yang diharapkan di masa datang dapat dijual kembali dengan nilai yang lebih tinggi. Investasi juga dapat dikatakan sebagai suatu penundaan konsumsi saat ini untuk konsumsi masa depan. Harapan pada keuntungan di masa datang merupakan kompensasi atas waktu dan risiko yang terkait dengan suatu investasi yang dilakukan.

Seseorang tentunya harus memikirkan masa depan dimana pada saat kebutuhan hidup terus meningkat, seperti kebutuhan pokok, pendidikan, tempat tinggal, sarana transportasi, kesehatan, kebutuhan untuk rekreasi, ibadah, hingga kebutuhan untuk hari tua. Dengan berlatar belakang hal tersebut maka seseorang menyisihkan sebagian dari pendapatannya dan meng-investasikannya.

Ada banyak pilihan bagi anda yang ingin berinvestasi, diantaranya yaitu membuka deposito, tabungan, membeli tanah dan bangunan, obligasi, membeli emas, saham, dan lain-lainSecara umum bentuk aset yang di Investasikan terbagi menjadi dua jenis yaitu Riil Investment dan Financial Investment:

1. Riil Investment, Yaitu menginvestasikan sejumlah dan tertentu pada aset berwujud, seperti halnya tanah, emas, bangunan, dan lain-lain.

2. Financial Investment, Yaitu menginvestasikan sejumlah dana tertentu pada aset finansial, seperti halnya deposito, saham, obligasi, dan lain-lain. Dalam hal ini surat berharga yang diperdagangkan atau yang sering disebut dengan efek adalah berupa saham.

Di Indonesia, perdagangan saham dilakukan di Bursa Efek Indonesia. Tidak semua perusahaan dapat langsung mengeluarkan suatu efek (saham), oleh sebab itu perusahaan yang ingin menerbitkan efek harus memenuhi kriteria ataupun peraturan-peraturan yang ada sebelum menerbitkan suatu efek. Nah bagi Investor muslim tidak menginvestasikan pada proyek-proyek yang dilarang menurut hukum islam seperti minuman keras, judi, pornografi, tidak adanya unsur penipuan (Gharar), dan lain-lain yang ditentukan oleh Dewan Pengawas Syariah. Meskipun proyek-proyek tersebut memberikan keuntungan yang tinggi tidak diperbolehkan.

LEBIH BAIK NABUNG ATAU INVESTASI ?

Bagi anda yang setiap bulan menerima penghasilan rutin, mungkin kadang kebingungan untuk memaksimalkan “kelebihan” penghasilan rutin anda. Di sisi lain menabung itu baik lho…….. Tapi Investasi itu juga penting. Nah loh.. bingung kan..? mending menabung atau investasi..?

Siapa sih yang bakal menjamin kita akan hidup makmur dan berkecukupan selamanya. Bayangkan saja suatu saat kita pensiun, sakit dan hal-hal lainnya yang tidak ingin saya bayangkan lagi. Atas dasar ini Menabung Dan Berinvestasi memiliki Perbedaan. Menabung dilakukan untuk berjaga-jaga dari problem keuangan yang akan menimpa anda suatu saat. Menabung lebih aman dibanding Berinvestasi. Anda hampir tidak memiliki resiko kehilangan dana dari menabung. Terus Gimana kalau anda ingin berinvestasi ? Sebaiknya anda tidak menggunakan seluruh dana anda untuk berinvestasi. Sisihkan 50-60% dana untuk ditabung terserah di mana saja anda menabung yang penting aman. Kalau anda gagal mencapai return dari investasi bagaimana? Tenang, anda masih memiliki sisa tabungan yang bisa anda gunakan. Jangan kapok untuk investasi. Setiap investasi pasti memiliki resiko. Terkadang anda gagal, terkadang anda sukses besar. Berani untung berani juga mengambil resiko.

Bila menyimpan uang di tabungan ada jaminan dari LPS (Lembaga Penjaminan Simpanan), maka berinvestasi tidak ada jaminan penggantian kerugian yang diakibatkan risiko pasar. Jadi, pahamilah produk investasi yang dipilih, cari tahu potensi keuntungan dan risiko sebelum memutuskan untuk berinvestasi. Kenali pula profil risiko Anda masing-masing, dan pahami tujuan investasi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun