Mohon tunggu...
Nur Khasanah Latief
Nur Khasanah Latief Mohon Tunggu... Analis Kebijakan

Penulis pemula; melihat fenomena, kebijakan, trend, dsb dari kacamata aparatur negara dan pelayan publik

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

LAN Strategic Nerve Center; Denyut Strategi Pemerintahan Masa Depan

24 Juli 2025   15:56 Diperbarui: 24 Juli 2025   16:38 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Secara kelembagaan, LAN memiliki dasar hukum dan legitimasi yang kuat sebagai instansi pembina pengembangan kompetensi ASN. LAN juga memiliki infrastruktur: Pusat Pembelajaran dan Strategi Kebijakan di satuan kerja daerah serta Perguruan Tinggi Vokasi di berbagai wilayah. Selain itu, jejaring Widyaiswara dan kolaborasi dengan stakeholder yang telah terjaga dengan baik. Kelebihan ini bisa dimanfaatkan untuk menjadi platform pembelajaran nasional ASN yang lebih dinamis dan kolaboratif.

Namun, untuk mentransformasikan LAN sebagai strategic nerve center, diperlukan investasi SDM dan teknologi, terutama dalam membangun sistem pembelajaran digital yang terintegrasi dan analisis kebijakan berbasis data. Selain itu, perubahan mindset khususnya secara internal bahwa LAN bukan hanya lembaga penyelenggara pelatihan tetapi simpul strategis pemerintah. Serta dukungan lain yang dibutuhkan yaitu komitmen politik dari level Presiden hingga kementerian/lembaga untuk menjadikan pengembangan ASN sebagai pilar utama reformasi birokrasi.

Menjadi strategic nerve center bukan berarti menjadikan LAN sebagai super body yang mengambil alih peran semua lembaga. Tapi menjadikan LAN sebagai pusat sinyal yang membaca perubahan, menerjemahkan kebutuhan zaman ke dalam desain kapasitas, dan menyuntikkan "kecerdasan kolektif" ke dalam DNA birokrasi Indonesia.

Harapannya, di masa depan LAN menjadi institusi yang lebih besar dampaknya, lebih cerdas secara tata kelola, dan lebih baik dalam membangun kolaborasi lintas sektor. Dengan demikian, LAN bukan hanya “tempat pelatihan”, tetapi strategic brain yang menjaga denyut dan arah transformasi birokrasi Indonesia.

Jika negara ini ingin memiliki birokrasi yang mampu menjawab tantangan abad ke-21, maka investasi paling strategis bukan pada infrastruktur fisik, tetapi pada kualitas sumber daya manusianya. Di sanalah letak peran masa depan LAN. LAN harus menjadi institusi yang bigger (berpengaruh besar dalam tata kelola negara), smarter (berbasis pengetahuan, data, dan inovasi), dan better (berorientasi hasil dan kolaborasi lintas batas). Dengan demikian, LAN tidak sekadar menjadi penyelenggara pelatihan, tetapi benar-benar menjadi pusat denyut strategi pemerintahan Indonesia menuju masa depan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun